Bandung, KPonline – Meskipun tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, namun Jaminan Balad (J-BALAD) bersama FSPMI Kabupaten Bandung Barat tetap berupaya untuk menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah. Agenda berlangsung di kantor Pemkab Bandung Barat pada Selasa (8/12).
Hadir dalam acara tersebut ketua umum J-BALAD (R Arie Joehari), pengurus KC FSPMI KBB sekaligus wakil ketua J-BALAD (Dede Rahmat), semetara itu dari pihak pemerintah hadir mewakili Kesbangpol dan Disperindag Bandung Barat beserta jajarannya.
Sesuai jadwal, agenda harusnya di gelar pada pukul 08.00 WIB, namun sangat disayangkan agenda terjadi molor, maka audiensi baru dapat di mulai pada pukul 09.45 WIB. Selanjutnya acara dibuka langsung oleh Kesbangpol Bandung Barat.
Meskipun terjadi kemoloran, akan tetapi alhamdulillah audiensi dapat berjalan dengan baik, walaupun hanya diterima oleh Kesbangpol dan Disperindag serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Sementara para pejabat atau undangan lainnya tidak nampak hadir, baik dari Komisi II dan IV DPRD Bandung Barat.
Arie Joehari selaku ketua umum J-BALAD menyampaikan, bahwa upaya ini adalah sebagai wujud dari komitmen kami J-BALAD dan FSPMI, akan tetap berjuang bersama-sama untuk masyarakat pra sejahtera, yang membutuhkan bantuan.
Hal senada juga dikemukakan oleh pengurus KC FSPMI Bandung Barat sekaligus wakil ketua 1 J-BALAD (Dede Rahmat), bahwa hasil audiensi pada hari ini jujur kami sangat merasa kecewa, sebab para pejabat lainya seperti DPRD & SKPD Bandung Barat tidak hadir, padahal seluruhnya kami undang, bahkan perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial pun tidak nampak hadir.
Dede juga menambahkan, bahwa semua aspirasi masyarakat pra sejahtera sudah kami sampaikan kepada kepala Kesbangpol dan beberapa perwakilan Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD), yang di wakili oleh Disperindag dan alhamdulillah mereka dapat merespon kami dengan mengirimkan perwakilannya, sementara Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (DPKP) dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) juga Dinas Lingkungan Hidup (DLH), meskipun hanya dapat berkomunikasi via Washapp, mereka sudah dapat bekerjasama bahkan sudah berjalan beberapa program dan mampu bersinergi dengan kami dalam beberapa kegiatan yang dilakukan selama ini.
Kemudian Arie juga menambahkan, jujur kami sangat miris dengan situasi yang terjadi, karena di J-BALAD ini selain kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan, namun masih banyak di lingkungan kami program-program yang harus disinergikan dengan pemerintahan Daerah, diantaranya pelatihan-pelatihan dan pemberdayaan buruh yg terdampak PHK, sebab kalau tidak segera di tindaklanjuti, maka mereka akan jatuh miskin.
Alhamdulillah kali ini pihak Disperindag dapat merespon hal itu dan untuk Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) yang tidak hadir saya berharap kepala Kesbangpol agar menyampaikan semua keluhan dan diskusi yang hari ini dibahas, bahkan kami harap bisa disampaikan kepada semua Dinas terkait.
“Karena saat ini tidak ada bantuan apapun dari pihak terkait kepada J-BALAD, bukan secara pribadi tetapi secara pemerintahan. Terus sekali lagi kami minta diadakannya pelatihan untuk buruh yang ter-PHK, akibat dampak dari adanya Covid-19. Arie pun menyampaikan slogannya dengan kalimat bahasa sunda yaitu Katara Karasa Karampa,” pungkasnya.
Penulis: Oding Maung
Editor : Drey
Foto : Inces