Evaluasi Aksi Dan Restrukturisasi Organisasi

Bogor, KPonline, – Pergerakan kaum buruh akhir-akhir ini dalam aksi penolakan terhadap Undang-undang Cipta Kerja atau yang lebih dikenal dengan Undang-undang Omnibuslaw, mendapatkan sorotan yang cukup luar biasa dari berbagai pihak. Bukan hanya kaum buruh, mahasiswa hingga pelajar pun ikut serta dalam menyuarakan penolakan terhadap Undang-Undang Cilaka ini. Setelah aksi-aksi yang buruh lakukan akhir-akhir, ini ada beberapa poin yang harus diperpaiki terkait aksi.

“Koordinasi dan komunikasi di internal PUK SPA harus lebih baik lagi. Dan tidak hanya itu, koordinasi dan komunikasi organisasi di tingkat Konsulat Cabang dan Pimpinan Cabang SPA, juga harus lebih koordinatif, komunikatif dan lebih efektif lagi. Mengingat aksi buruh akan terus berlanjut sampai Undang-Undang Cipta Kerja ini dicabut oleh pemerintah,” ucap Ananto Prasetya, didepan seluruh anggota Garda Metal Bogor yang hadir dalam agenda Rapat Rutin kali ini.

Bacaan Lainnya


Ananto juga memaparkan, bahwa akan ada restrukturisasi organisasi khususnya di Garda Metal Bogor. “Restrukturisasi organisasi, khususnya di Garda Metal Bogor, sepertinya perlu dilakukan. Agar ada penyegaran dan kembali berputarnya pergerakan roda organisasi,” imbuhnya.

“Kondisi Garda Metal Bogor saat ini memang banyak yang harus diperbaiki. Dan sudah menjadi hal yang biasa, jika ada yang pergi dan ada yang bertahan di organisasi ini. Hal itula yang membuat Garda Metal Bogor masih eksis sampai sekarang. Dan besar harapan saya, Garda Metal Bogor bisa lebih baik lagi kedepannya,” ujar Ananto, yang juga merupakan Sekretaris Konsulat Cabang FSPMI Bogor ini. (Joko Saputro/Editor : RDW/Foto : Joko Saputro)

Pos terkait