Bogor, KPonline – Joko Widodo begitu gencar akan menerapkan Omnibus Law, dan hal tersebut mendapat dukungan dari Ade Yasin Bupati Kabupaten Bogor. Seperti yang dilansir oleh Inilah.com pada 20 Januari 2020, Ade Yasin yang juga merupakan politikus PPP mengatakan, saat ini ada tumpang tindih aturan yang ditengarai membuat pertumbuhan ekonomi melambat. Untuk itu dia mendukung langkah orang nomor satu di Indonesia itu untuk menerapkan Omnibus Law.
“Tak hanya undang-undang, peraturan daerah pun kadang bertentangan atau tumpang tindih hinggi memperlambat laju pertumbuhan ekonomi. Agar pertumbuhan ekonomi bagus maka bisa mempercepat laju pertumbuhan baik tingkat daerah maupun nasional,” ujar Ade Yasin usai pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Peradi Kabupaten Bogor periode 2020-2024 di Hotel Lorin, Sentul, Bogor pada Senin 20 Januari 2020.
Sebagai informasi, pemerintah kini sedang menyusun omnibus law yang tujuan akhirnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Ada tiga hal yang disasar pemerintah, yakni UU Perpajakan, UU Cipta Lapangan Kerja, dan UU Pemberdayaan UMKM. “Kami tunggu pelaksanaan Omnibus Law hingga undang-undang atau peraturan dibuat lebih sederhana lagi dari saat ini hingga nanti berlanjut ke dalam amandemen peraturan daerah di Kabupaten Bogor” tegas Ade.
Apa yang disampaikan oleh Ade Yasin, sungguh sangat menyakitkan bagi buruh-buruh Bogor. Pasalnya, dalam kampanye politik pada saat Pemilihan Bupati Bogor masa bakti 2019-2024 yang lalu, tidak sedikit buruh-buruh yang ada di Kabupaten Bogor yang mendukung dirinya. Hal ini tentu saja kontradiksi dengan Kontrak Politik yang pernah dibuat oleh beberapa elemen buruh, baik dari tingkat federasi serikat pekerja/serikat buruh, maupun forum-forum buruh kawasan industri.
Diberbagai media sosial, dukungan Ade Yasin terhadap Omnibus Law, mendapatkan kecaman keras dari berbagai kalangan buruh. Karena disaat kaum buruh sedang menggaungkan penolakan terhadap Omnibus Law, sebagai orang nomor satu di Kabupaten Bogor justru malah mendukung.
Seperti yang diungkapkan oleh Ujang (bukan nama sebenarnya) kepada Media Perdjoeangan, dirinya bersama kawan-kawannya yang sesama buruh pabrik sudah beberapa kali mengikuti aksi penolakan terhadap Omnibus Law.
“Kami kecewa terhadap Ibu Bupati. Pada saat kampanye, beliau meminta dukungan kaum buruh Bogor. Dan ada kontrak politiknya. Tapi nyatanya, sekarang beliau mendukung Omnibus Law yang diduga kuat akan menyengsarakan kaum buruh.” tutur Ujang.
Apa yang diungkapkan oleh Ujang memang tidak ada salahnya. Karena sudah seharusnya Ade Yasin sebagai pemimpin daerah harus mampu menyerap aspirasi masyarakat yang ada di Kabupaten Bogor, dan salah satu elemen yang ada di Kabupaten Bogor adalah kalangan kaum buruh.