Duka Jelang Akhir Tahun Keluarga Wahyu Triono, Relawan Jamkeswatch Bekasi

Bekasi, KPonline – “Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak”, adalah gambaran kejadian kebakaran rumah ibu Mertua dari Wahyu Triono. Apapun itu, garis takdir kehidupan di depan kita adalah rahasia Allah, untung maupun malang sering datang tiba-tiba tanpa disangka.

Sekira jam 20.05 WIB (22/12/2023), musibah kebakaran dialami oleh Siti Hapsoh (57 tahun) yang beralamat di Kp. Gandaria RT 01 RW 04 Desa Cibarusah Jaya Kec. Cibarusah Kab. Bekasi. Seorang janda 7 orang anak yang ditinggal wafat suaminya 25 tahun yang lalu dan dikenal sebagai tokoh agama Cibarusah yang sampai saat ini masih mengajar ngaji di Madrasah.

Kontributor Koran Perjoeangan mendapatkan informasi kejadian dari anak menantu korban, Wahyu Triono yang sudah dikenal di Cibarusah sebagai relawan Jamkeswatch, adalah orang yang ringan tangan bantu masyarakat yang membutuhkan, khususnya dalam hal mendapatkan pelayanan kesehatan dan saat ini terdaftar sebagai Caleg Dapil 1 DPRD Kabupaten Bekasi.

Wahyu Triono menuturkan, bahwa kejadian bermula selepas Maghrib ibu mertuanya sedang menghangatkan sayur. Sambil menunggu, kemudian korban masuk ke kamar untuk mengisi raport siswa-siswa Madrasah. Selang 2 jam, karena merasa lapar, Siti Hapsoh berniat makan. Bukan kepalang kaget dan kalut saat sampai di dapur, ternyata api sudah membesar dan korban hanya berteriak-teriak minta tolong dari dapur.

Beruntung ada warga yang melihat kobaran api yang membesar. Warga sekitar dan tetangga akhirnya mendobrak pintu rumah dan berhasil menyelamatkan Siti Kopsiah yang masih berada di dalam rumah. Tanpa ada instruksi, semua warga berjibaku membantu memadamkan api dengan alat dan cara seadanya, sambil menunggu petugas pemadan kebakaran datang.

Tak berselang lama datang petugas dari petugas Polsek berikut bapak Wakapolsek Cibarusah. Disusul 2 mobil Damkar, lalu 2 Ambulan terlihat juga turut membantu di lokasi kejadian, yang salah satunya adalah Ambulance UBBSM dan Tim ESLAN Rescue. Dan api berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.00 WIB.

“Ijazah, semua dokumen diri, Kitab-kitab, Al-Quran ketiga Adik-adikku selama pesantren juga tak ada yang tersisa. Hanya pakaian di badan ibu. Walaupun sedih, saya masih bersyukur ibu mertua selamat dan tidak terluka sedikitpun. Saya haturkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu,” ujar Wahyu Triono dengan nada lirih. (Supriadi Erte)