Dokter Spesialis RSUD Embung Fatimah Mogok, Ini Tanggapan Jamkeswatch Batam

Batam, KPonline – Mogok kerja dan rencana turun ke jalan akan dilakukan para dokter spesialis yang ada di RSUD Embung Fatimah. Pemogokan ini dipicu karena hak-hak para dokter tak kunjung dibayarkan.

Para dokter mogok kerja menyusul tak jelasnya pembayaran insentif sejak bulan Oktober tahun lalu.

Akibat aksi mereka, layanan poliklinik RSUD Embung Fatimah lumpuh. Hanya IGD yang masih layani warga. Kursi pasien depan poliklinik kosong melompong.

Ellin, Humas RSUD Embung Fatimah mengatakan yang melaksanakan mogok kerja dan merencanakan akan turun kejalan adalah dokter spesialis.

“Kalau dokter umum masih tetap bekerja, kita juga tetap melayani untuk pasien di IGD,”katanya.

Namun untuk pasien yang akan berobat ke poliklinik, Ellin tidak memberikan komentar.

“Kita tidak tahulah, tetapi kalau kondisinya kritis tetap dilayani,”kata Ellin.

Menurut koordinator Jamkeswatch kota Batam, Rahmat, seharusnya dokter pemogokan di RSUD tidak boleh menjadikan pasien sebagai korban dari aksi mogok mereka. Bagaimana pun mereka sudah di sumpah sebelum menjadi dokter bahwa mereka akan membaktikan hidupnya guna kepentingan kemanusiaan dan akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan mereka serta memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran.

Namun demikian, lembaga yang dibawa naungan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ini juga menyesalkan sikap Pemerintah Daerah Kota Batam yang tidak kunjung memberika hak para dokter. Semestinya hak dibayarkan, tanpa harus diminta.

Bagaimana mau memberikan contoh bagi perusahaan-perusahaan di Batam, kalau Pemkot sendiri abai dengan hak para dokter?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *