Diguyur Hujan Sejak Pagi, FSPMI Bekasi Tetap Lanjutkan Aksi Solidaritas ke PUK SPL Alcomex Indo

Bekasi, KPonline – Ribuan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten/Kota Bekasi melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk solidaritas di depan PT.Alcomex Indo yang beralamat di Jl. Kp. Mariuk, RT.004/RW.002, Gandamekar, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis (17/11/2022).

Informasi yang dihimpun Koran Perdjoeangan, aksi unjuk rasa buruh yang dilakukan FSPMI di depan PT. Alcomex Indo menuntut antara lain :

1. Segera berlakukan PKB
2. Pekerjakan kembali 8 anggota PUK SPL FSPMI PT. Alcomex Indo yang di PHK sepihak
3. Kembalikan pemotongan Cos iuran serikat pekerja dan sekretariat PUK SPL FSPMI PT. Alcomex Indo
4. Stop intimidasi kepada pengurus dan anggota
5. Kembalikan hak berunding serikat pekerja
6. Kembalikan fasilitas yang biasa diterima
7. Stop PHK dengan alasan efesiensi

Beredar informasi bahwa perusahan PT.Alcomex Indo meliburkan pekerja selama 3 hari dengan cuti bersama dan ganti hari. Dari penelusuran Koran Perdjoeangan, pekerja diliburkan dengan perintah lisan saja dan saat pengurus PUK SPL FSPMI meminta secara tertulis perusahaan tidak memberikan.

“Benar kami diliburkan tetapi hanya secara lisan, saat kami minta surat tertulis perusahan tidak memberikan,” kata salah satu pengurus PUK yang enggan disebut namanya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa mereka diliburkan dengan cuti bersama, saat di pertanyakan bagaimana yang tidak punya cuti, perwakilan perusahaan mengatakan pakai cuti tahun depan dan ganti hari.

Melihat hal itu Ketua PC SPL FSPMI Kabupaten/Kota Bekasi, yang juga koordinator aliansi Buruh Bekasi Melawan (BBM), Sarino, S.H., M.H. mengatakan bahwa aksi unjuk rasa tetap dilakukan sesuai jadwal. Hal ini, menurut Sarino, sebagai bentuk keseriusan untuk menyelesaikan masalah.

“Hari ini perusahaan diliburkan bukan masalah Minggu depan kita lakukan aksi lagi dan begitu seterusnya sampai permasalahan di PT.Alcomex Indo diselesaikan,” ungkap Sarino.

Sarino menambahkan dengan mereka meliburkan pekerja sangat jelas bahwa perusahaan tidak ada etikat baik untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

“Perusahaan diliburkan karena aksi unjuk rasa justru mempertegas perusahaan tidak mau menyelesaikan permasalahan yang ada,” kata Sarino. (Yanto)