Di Balik Batalnya Agenda Kopi Rebo Edisi 2 Oktober 2019

Sidoarjo KPonline,- Kopi Rebo adalah sebuah acara dimana pesertanya yang kaum buruh cukup datang,duduk melingkar,tidak ada yang lebih pintar,sharing,diskusi sambil ngopi bareng,yang diadakan rutin tiap hari Rabu pukul 19.00 WIB,di Rumah Rakyat Sidoarjo yang berada di depan PT Parin .

Semalam acara ini batal diadakan karena siangnya para buruh melakukan aksi demonstrasi di DPRD Jawa Timur untuk menyuarakan beberapa tuntutan,padahal sebenarnya ada beberapa hal yang perlu disampaikan oleh pengurus FSPMI terutama terkait aksi.

Yang secara garis besarnya adalah :

Sebuah Perjuangan untuk merubah kebijakan agar lebih adil bagi semua pihak atau bahkan ketika ingin melahirkan kebijakan baru yang berkeadilan bagi semua ,bukanlah perkara yang mudah dan instan,dibutuhkan waktu dan tenaga serta semangat yang istiqomah .

Selain itu,menurut Ketua PC SPL FSPMI Kab Sidoarjo Heri Novianto “Dibutuhkan strategi yang matang agar tujuan kita bisa tercapai,kita tidak bisa berjuang sendiri ,kita membutuhkan elemen lain diluar organisasi,harus bisa membaca situasi dan melihat siapa siapa yang harus jadi kawan maupun lawan”.

Koordinasi pra aksi harus diikuti oleh semua yang akan turun aksi,pengurus harus menjelaskan teknis dan apa yang menjadi tuntutan.

Sebelum aksi nasional 210 kemarin,KC FSPMI Kab Sidoarjo bahkan mewanti wanti “jika pun ada agenda mendatangi perusahaan yang bermasalah maka harus diatur agar massa tidak habis dan bisa kembali ikut aksi utama,jangan sampai massa kelelahan dan malah putar arah meninggalkan tujuan awal”.

Jika teknis dan tuntutan aksi sudah klir maka setiap pimpinan harus turun kejalan ikut menjadi massa aksi sambil mengamati agar intruksi korlap tidak keluar dari teknis yang sudah disampaikan.Para negoisator terus berkomunikasi dengan korlap dilapangan.

Jika hasil sudah didapat maka semua massa harus berkumpul untuk mendengarkan,kemudian ketika aksi telah selesai ,baik ketika berhasil atau gagal maka harus diadakan evaluasi aksi agar kedepan bisa lebih baik,ini bisa dilakukan berjenjang dari tingkat PUK hingga pengurus diatasnya.

Perjuangan buruh bukanlah perjuangan satu kali aksi lalu selesai,tentunya akan ada permasalahan yang akan ditemui jadi bagaimana kita bersikap ,bagaimana kita bisa menjaga marwah perjuangan ini agar tetap menyala itu yang terpenting,sebab sekali semangat kita surut akan jadi peluang bagi lawan untuk menginjak kita,begitupun juga meskipun hari ini kita berhasil maka kita harus tetap waspada dan mengawal ini semua.

Salam kopi rebo,nyangkruk,ngopi dan Sinau.

(Khoirul Anam)