Di Asia Pasific Regional Meeting, Wapres Jusuf Kalla Pamer Formula Kenaikan Upah

Nusa Dua, KPonline – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengingatkan jangan sampai ada persaingan penurunan upah minimum di masing-masing negara, terutama di negara Asean.

“Di negara seperti Asean, kami usulkan jangan terjadi persaingan untuk menurunkan upah minimum, sudah tidak jamannya lagi buruh murah, sekarang jamannya buruh produktif dan kerja layak,” kata Jusuf Kalla ketika memberikan sambutan sekaligus membuka Asia Pasific Regional Meeting ke 16 yang diadakan oleh International Labor Organization di Nusa Dua, Bali Selasa (6/12).

Bacaan Lainnya

Wapres mengingatkan agar ILO terus menjaga iklim investasi yang kondusif namun tetap memperhatikan peningkatan kesejahteraan para pekerja di masing-masing negara. Sekaligus meminta agar ILO dapat membuat rumusan‎ mengenai pengupahan yang bisa diterapkan di masing-masing negara dengan memperhatikan karakteristik negara masing-masing. “Sebagai negara berkembang, investasi menjadi satu hal yang sangat dibutuhkan,” katanya.

Dia pun mencontohkan bagaimana sistem upah buruh di Indonesia yang menyangkut kepastian pengupahan melalui formula kenaikan dengan mempertimbangkan inflasi‎ yang dikombinasikan pertumbuhan ekonomi, dan direvisi setiap lima tahun sekali. “Saya pikir formulasi yang diterapkan di Indonesia ini sudah cukup fair. Jadi ada kepas‎tian bagi para pengusaha dan buruh untuk kedepannya seperti apa,” kata JK.

Dalam kesempatan itu, Wapres juga menerima Simbol Tripartisme Organisasi Buruh Internasional PBB (ILO). Simbol itu diserahkan Direktur Jenderal ILO Guy Ryder yang mengapresiasi Indonesia dalam menerapkan struktur antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja dalam dunia usaha. “Pemerintah Indonesia telah berupaya dengan baik dan perlu meningkatkan keberpihakannya pada pekerja tanpa mengabaikan pemilik modal di tengah ketidakpastian situasi global saat ini,” kata Ryder.

Seperti diketahui, Indonesia juga telah meratifikasi pelarangan dan tindakan segera penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak. Acara yang di gelar pada tanggal 6 – 9 Desember 2016 dihadiri kurang lebih 400-500 delegasi yang terdiri dari para menteri bidang tenaga kerja 36 negara Asia Pasifik, 11 Negara Arab, unsur Pengusaha dan Pekerja serta Dirjen ILO Pusat Jenewa dan Direktur ILO Kawasan Asia Pasifik.

Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, Direktur Jenderal ILO Mr. Guy Ryder, Hariyadi Sukamdani, Mr Felix Anthony, Kasetwapres, Mohamad Oemar, Tim Ahli Wapres, Sofjan Wanandi. (*)

Sumber: Gatra

Pos terkait