Buruh KSPI Mengutuk Keras Teror Bom Sri Lanka Dan Nyatakan Rasa Solidaritas

Jakarta,KPonline– Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan buruh Indonesia mengutuk keras aksi serangan bom di sejumlah tempat di Sri Lanka pada Minggu ini (21/4/2019) yang menewaskan sekitar 300 korban jiwa dan ratusan luka-luka.

“Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Buruh Indonesia mengutuk keras aksi pengeboman di berbagai lokasi di Sri Lanka ” ujar Presiden KSPI Said Iqbal di Jakarta, Selasa (23/04/2019)

” Selain itu, KSPI juga menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban serta ikut bersolidaritas atas peristiwa ini” tambahnya

KSPI sebagai bagian dari organisasi serikat buruh International juga menyatakan akan ikut mendukung langkah-langkah dalam memberantas paham terorisme dan bentuk kekerasan lainnya karena tidak sesuai dengan prinsip solidaritas dan kemanusiaan yang dianut oleh buruh

Sikap KSPI ini sejalan dengan sikap
gerakan buruh Internasional yang tergabung dalam ITUC ( Internasional Trade Union Confederation / Konfederasi Serikat Pekerja Internasional.

ITUC Asia Pasifik yang secara efektif mewakili lebih dari 60 juta pekerja di wilayah Asia dan Pasifik juga mengecam aksi teror bom Sri Lanka.

Dalam pernyataannya ITUC-AP menyampaikan doanya bagi para korban serangan mematikan, serta belasungkawa yang tulus kepada keluarga orang yang meninggal dan simpati kepada yang terluka. .

ITUC-AP mengungkapkan solidaritas yang tulus dengan afiliasinya di Sri Lanka, yaitu Federasi Serikat Buruh Nasional (NTUF), Kongres Pekerja Ceylon (CWC), Sri Lanka Nidahas Sweaka Sangamaya (SLNSS) dan Kongres Pekerja Nasional (NWC) , serta masyarakat di Sri Lanka untuk mengatasi masa sulit ini.

Menyampaikan kesedihannya yang mendalam atas serangan itu, Sekretaris Jenderal ITUC-AP, Shoya Yoshida, mengatakan “tindakan terorisme semacam itu tidak dapat dibenarkan dan ITUC-AP dengan tegas mengutuknya dan berkomitmen untuk memerangi terorisme bekerja sama dengan afiliasi Sri Lanka dan Gerakan serikat buruh Asia-Pasifik ”.