Buruh Jawa Tengah beserta Partai Buruh Rayakan May Day dengan Turun ke Jalan

Semarang, KPOnline – Ratusan Buruh yang tergabung dalam beberapa elemen serikat pekerja seperti PUBG Grobogan, FSPMI-KSPI Jawa Tengah, FSP KEP-KSPI, FSP Farkees Reformasi bersama Partai Buruh di seluruh Kota / Kabupaten di Jawa Tengah pada hari ini, Senin (1/5/2023) menggelar perayaan May Day dengan melakukan aksi unjuk rasa yang diawali dengan Long March dari Kantor Pos Johar sebagai titik kumpul menuju depan Kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Jawa Tengah.

Aksi May Day di tahun 2023 ini tidak lepas dari acara serupa yang berlangsung secara serentak di ibukota negara di DKI Jakarta maupun di masing-masing ibukota provinsi di Indonesia.

Dengan bertajuk “May Day is not Holiday”, Aulia Hakim selaku ketua DPW FSPMI Jawa Tengah sekaligus ketua Partai Buruh Exco Provinsi Jawa Tengah menerangkan filosofinya.

“Kami tidak bermaksud untuk menolak bahwa 1 Mei adalah hari libur, melainkan dimaksudkan sebagai pengingat bahwa jam kerja yang kita nikmati saat ini, waktu libur yang kita nikmati saat ini adalah buah dari perjuangan buruh pada tragedy Haymarket di Amerika Serikat di tahun 1886 yang menuntut pengurangan jam kerja dari 20 jam menjadi 8 jam”, ucapnya.

“Untuk itu tidak semestinya buruh memperingati hari buruh dengan liburan, jalan-jalan bahkan bersenang-senang. Karena sejatinya peringatan May Day tersebut adalah perjuangan yang saat ini masih kita lakukan khususnya pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja”, lanjutnya kemudian.

Seperti yang disampaikan di berbagai kota di Indonesia dalam perayaan May Day tahun 2023 ini, terdapat 6 (enam) tuntutan yang mereka suarakan dalam aksi kali ini yaitu :
1. Cabut UU Omnibus Law Cipta Kerja
2. Tolak RUU Omnibus Law Kesehatan
3. Sahkan RUU PPRT
4. Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan
5. Cabut UU terkait Parliamantary Treeshold 4%
6. Pilih Presiden 2024 yang pro Buruh dan Kelas Pekerja

Tidak hanya dari elemen serikat pekerja dan Partai Buruh saja yang hadir pada aksi tersebut, terlihat juga beberapa Bawaslu yang hadir yang tentunya untuk mengawal jalannya aksi apakah Partai Buruh mencuri start kampanye atau tidak dalam kesempatan tersebut. (sup)