Buruh Go Politik: Cara Konstitusional Merebut Kekuasaan

SEPULTURA: Sebuah Cita-Cita Perjuangan

Jakarta, KPonline – Buruh. Terngiang sekali obrolan warung kopi sebelah. Biang macet, biang demo, biang penuntut, biang kerok bagi keamanan tiap tahun, dikarenakan menuntut kenaikan gaji.

Mengapa seperti itu? Pola yang teratur dilakukan setiap momen Mayday, setelah itu hilang tak bersua lagi.

Kembali muncul di setiap even pemilihan Pemimpin Daerah bahkan pemimpin negara, dibela, dijanjikan, kemudian dihempaskan karena Pemimpin yang terpilih tak mampu melawan derasnya hasrat pengusaha, dengan dalih investasi.

Buruh go politik, sudah dari awal mula, gerakan buruh sudah menjadi gerakan politik.

Dalam awal-awal sejarah Mayday, di era Indonesia lama hingga Indonesia zaman Now.

Buruh tetap tampil menjadi penggembira politik, mendukung salah satu kandidat yang mencalonkan diri, namun seperti biasa buruh selalu berbeda suara dalam memberi dukungan. Tergantung bendera buruh yang dibawanya.

Jika memang berniat untuk Go Politik, pastikan bahwa buruh memang sebagai buruh. Yang mampu mengharumkan nama Indonesia dengan kinerjanya dan bukan penghambat investasi.

Pastikan buruh memiliki kendaraan dalam berpolitik, sebuah partai yang memang bertujuan khusus memajukan bangsa khususnya buruh dan pengusaha.

Mengapa, karena negara kita negara demokrasi, tujuan diraih dengan musyawarah mufakat, bila buruh mampu menempatkan banyak wakil yang berkualitas diparlemen, dengan etos kerja yang bagus serta berjiwa loyal.

Maka buruh akan mampu memiliki nilai tawar yang tinggi dalam penentuan kebijakan terutama soal ketenagakerjaan.

Bukan lagi ngobrol soal jam kerja yang tidak adil, gaji yang telat, dan outsourcing, tapi sudah membahas kedaulatan Indonesia dalam bidang keadilan bagi buruh dan Pengusaha itu sendiri.

Sudah seharusnya buruh berjuang lewat wakil di senayan, dengan rumah politik yang menaunginya.

Partai “pembela buruh”, bukan pemanfaat buruh. Mulai berbenah dengan transparansi keorganisasian masing masing bendera buruh, yang bermuara pada kesatuan buruh se- Indonesia Raya.

Guna melaju menjadi satu dalam roda perjuangan melalui cara yang konstitusional. Dengan kendaraan Partai dan menempatkan wakil wakil yang berkompeten, loyal terhadap cita cita perjuangan sejati buruh.

Go Politik untuk Buruh Indonesia.

Eko Cahyono Setiawan. Mantan pekerja Sanyo Indonesia Cikarang.