Buruh Cirebon Sambangi Bupati Tuntut UMK Tahun 2022 Naik 10 Persen

Cirebon, KPonline – Ribuan buruh Cirebon yang terdiri dari FSPMI, SPN dan FSP LEM SPSI menggeruduk kantor bupati Cirebon tuntut kenaikan UMK tahun 2022 sebesar 10 persen. Para buruh merasa didzolimi atas rekomendasi UMK Cirebon yang disampaikan bupati ke gubernur Jawa Barat yang hanya 0,46 persen, Kamis (25/11/2021).

Sejak pagi ribuan buruh berkumpul dan melalukan konvoi menuju kantor bupati Cirebon. Sekitar pukul 9 pagi atau diawal perjalanan buruh mendatangi dan melakukan ajakan aksi kepada para buruh yang masih berada di dalam pabrik-pabrik. Hal ini dimaksudkan agar buruh/pekerja ikut serta dalam memperjuangkan upah ditahun 2022. Meski sempat berjalan alot namun buruh/pekerja mau ikut serta bergabung dengan masa aksi yang sudah menunggu.

Bacaan Lainnya

Masa aksi yang berjumlah ribuan membuat jalanan yang dilalui penuh sesak. Tentunya ini karena antusias yang besar dari buruh/pekerja dalam memperjuangkan upahnya. Masa aksi tiba di kantor bupati Cirebon sekitar pukul 1 siang.

Perwakilan masa aksi yakni Asep Feddy (FSPMI), Acep Sobarudin (SPN) dan Wawan (FSP LEM SPSI) ditemui oleh bupati Cirebon, Imron. Dalam kesempatan itu perwakilan menyampaikan tuntutan yakni meminta bupati mencabut surat rekomendasi UMK Cirebon tahun 2022 yang dikirim ke Gubernur dan membuat surat rekomendasi UMK Cirebon yang baru dengan besaran kenaikan 10 persen sesuai keinginan buruh/pekerja. Kemudian perwakilan buruh pun menyampaikan keputusan Mahkamah Konstitusi terkait Judicial Riview UU Omnibuslaw Cipta Kerja. Dimana dalam putusan Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa UU Omnibuslaw Cipta Kerja ditangguhkan. Ini dimaknai oleh buruh bahwa UU tersebut tidak berlaku dan meminta aturan pengupahan dikembalikan pada aturan pengupahan yang sebelumnya.

Namun penyampaian perwakilan buruh ini kurang mendapat apresiasi yang baik dari bupati. Pasalnya bupati masih menunggu keputusan dari perangkat yang lebih tinggi terkait pengupahan di tahun 2022. Namun pemerintah kabupaten Cirebon berjanji akan merubah rekomendasi upah 2022 apabila aturan yang baru sudah didapat. Bupati pun menyampaikan akan mengundang elemen yang terkait apabila aturan baru sudah turun

Sedangkan diluar tempat pertemuan, massa aksi terus bertahan seraya menunggu keputusan audensi. Saat penyampaian hasil audensi, para buruh merasa kecewa atas tindakan bupati tersebut. Akibatnya terjadi sedikit gesekan antara masaa aksi dan petugas kepolisian. Namun demikian gesekan bisa diredam dan aksi berjalan kembali dan massa aksi meninggalkan lokas sekitar pukul 6 petang.

Pertemuan antara perwakilan buruh dan pemerintah kembali dilakukan di pendopo rumah dinas bupati sekitar puku 9 malam. Namun pertemuan hanya ditemui kadisnaker Cirebon, Hartono. Perwakilan buruh kembali menyampaikan tuntutan yang sama yakni tetapi jawaban yang diberikan pun sama. Hal ini membuat kawan-kawan buruh merasa jengkel karena tak terjadi perubahan jawaban dari pemerintah.

Kontributor : Cirebon

Pos terkait