Buruh Bekasi : DPR, Angel Temen Tuturanmu !!!

Bekasi, KPonline – “DPR angel temen tuturanmu,” itulah sepenggal lagu yang dinyanyikan aktivis buruh Bekasi Henut Hendro dari atas mobil komando sambil bertelanjang dada di depan Omah Buruh Bekasi, Senin (5/10/2020) sore.

Henut menyayangkan terjadinya pemblokadean oleh aparat terhadap buruh yang akan menyampaikan aspirasinya ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Jakarta.

Pria berambut gondrong ini tadinya beserta buruh Bekasi berencana akan menyegel gedung DPR dengan spanduk yang sudah dipersiapkannya. Namun hal itu urung dilakukan karena hingga maghrib ratusan aparat kepolisian masih menjaga ketat akses jalan menuju Jakarta.

Buruh Bekasi melaksanakan sholat magrib berjamaah sebelum membubarkan diri dengan tertib.

“Berkumpulnya sekarang kawan-kawan buruh di sini tidak lain ingin memperjuangkan nasib
masa depan buruh dan rakyat, masa depan anak cucu kita,” ungkap Henut.

Menurut Henut, negara ini habis bukan karena tuntutan buruh, tapi sesungguhnya karena dikorupsi. Bisa dilihat di luar Jawa sana tenaga kerja asing dengan mudahnya masuk ke Indonesia dengan dikawal dan mendapat fasilitas, dimana hal ini berbanding terbalik dengan kondisi para pencari kerja yang ada di negara ini.

Lebih lanjut Henut mengatakan, Omnibus Law disahkan, sesungguhnya untuk kepentingan asing dan kaum pemodal. Negeri ini sedang dirundung duka PHK merajalela dimana-mana harusnya pemerintah fokus mengatasi Covid-19.

“Masih ingat dalam benak kita setiap produk undang-undang di negeri ini disahkan malam-malam, yang biasanya keluar malam itu kalau tidak setan ya demit, kita tidak ingin menyebut mereka seperti itu,” tandas Henut.

Dalam orasinya, Henut mengingatkan bahwa kekuasaan tertinggi ada ditangan rakyat, rakyat harus mengambil kekuasaan itu.

Sebagai simbol kecintaannya buruh untuk negeri ini Henut menginisiasi aksi patungan, dimana hasilnya akan dititipkan dan diteruskan kepada Kementrian Perindustrian serta pemangku kebijakan sebagai simbol bahwa kaum buruh ingin menyelamatkan negara dari kepentingan negara-negara asing dan membeli kekuasan itu kembali.

Meskipun hasil patungan tadi tidak bisa diterima oleh Kapolres Bekasi secara simbolis, karena ia tidak berani memegang amanah yang berat dan beralasan tidak mempunyai akses ke Kementrian.

Atas kesepakatan massa buruh, akhirnya uang yang sudah terkumpul tadi akan diserahkan ke yayasan yatim piatu As-syifa Yasin dan yayasan Dua Puluh April.

“Persiapkan diri kawan-kawan, hari ini tidak bisa ke DPR besok kita coba lagi, besok tidak bisa besoknya kita coba lagi,” tambah Henut.

Peserta aksi membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 18:30 WIB, setelah menunaikan shalat maghrib berjama’ah di persimpangan jalan depan Omah Buruh. (Angel’s)