Berbicara Dengan Data

Jakarta, KPonline – Data menjadi satu hal yang tak bisa diabaikan, agar apa yang kita sampaikan kaya makna. Data merupakan harta karun yang berharga saat kita hendak menyusun narasi — juga argumentasi.

Sebab argumentasi adalah cara terbaik untuk menggorok leher lawan tanpa menggunakan badik. Tentu saja, ini bukan argumentasi dalam debat kusir yang tak jelas jluntrungannya.

Karena itu, saya tertarik untuk hadir ketika Komite Perempuan IndustriALL Indonesia Council mengadakan seminar terkait dengan hasil survey yang mereka lakukan, Kamis lalu (27/12/2018).

Dalam kurun waktu September – November 2018, mereka menyurvey 186 serikat pekerja tingkat perusahaan dan PKB yang mereka miliki. Ini untuk melihat lebih dekat, tentang bagaimana perlindungan hak reproduksi pekerja perempuan terimplementasi.

Beberapa temuan saya rasa cukup mengejutkan. Mengingat survey sebagian besar dilakukan di perusahaan yang terbilang mapan. Punya serikat dan PKB.

Terbayang oleh saya, apa jadinya jika survey serupa dilakukan di perusahaan yang tidak ada serikatnya? Jangankan PKB. Di sana, si pengusaha adalah hukum itu sendiri.

Dengan survey, maka kita tidak lagi meraba-raba. Terbantang di hadapan kita beberapa fakta. Sehingga kita bisa dengan tepat merumuskan kebijakan untuk membenahi kekurangan atau mempertahankan capaian.

Terkait survey, saat ini saya juga diminta bantuan untuk melakukan supervisi terhadap survey mengenai pemahaman serikat bagi pekerja di rumah sakit. Survey yang dilakukan di Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok, dan Bekasi ini dilakukan sebuah serikat pekerja berbasis industri farmasi dan kesehatan.

Saya rasa, memang harus demikian. Harus ada sebagian dari kita yang bersedia mengalokasikan waktu dan tenaganya secara khusus untuk mencari data primer.

Meski seringkali tak terlihat dan tidak dianggap sebagai sesuatu yang hebat, kerja-kerja seperti ini tak kalah penting dengan mereka yang bergiat di bidang advokasi atau mengkonsolidasikan aksi.

Bidang Litbang ada di hampir semua tingkatan. Masalahnya adalah, seringkali ia hanya sekedar papan nama.

Tentu saja, ini bukan salah siapa-siapa. Kita-lah yang belum menjadikan kegiatan seperti ini sebagai sebuah kebutuhan untuk menopang kerja-kerja organisasi.

Jika harus membuat resolusi di akhir tahun ini, ada baiknya salah satu yang harus dilakukan serikat pekerja adalah memaksimalkan keberadaan Tim Litbang mereka.