Asmat Serum, S. H : Menghadapi Revolusi Industri Buruh Harus Jeli & Terus Aktif

Bogor, KPonline – Industri 5.0 muncul beberapa tahun lalu sebagai reaksi terhadap Visi Revolusi Industri 4.0. Didorong oleh dampak pandemi, Fokus pada topik-topik seperti keberlanjutan dan ketahanan dan panggilan untuk menempatkan orang lebih sentral, telah menjadi topik perhatian yang semakin meningkat bagi pembuat kebijakan dan organisasi.

Konsep Industri 5.0 merupakan penyempurnaan dari Konsep – konsep sebelumnya. Dimana seperti yang kita ketahui, Industri 1.0 adalah saat manusia masih dalam era berburu dan mengenal tulisan, Industri 2.0 adalah era pertanian dimana manusia sudah mengenal bercocok tanam, Industri 3.0 adalah sudah memasuki era industri yaitu saat manusia mulai menggunakan mesin untuk membantu aktivitas sehari-hari, Industri 4.0 adalah manusia sudah mengenal komputer hingga internet dan yang terakhir adalah Era Industri 5.0 yaitu teknologi merupakan komponen dari manusia, internet bukan hanya digunakan untuk berbagi informasi tetapi untuk menjalani kehidupan.

Bacaan Lainnya

Dalam sudut pandang buruh tentu perkembangan era industri merupakan tantangan yang cukup berat. Dalam memberikan sambutan di acara Pendidikan Leadership PUK SPAMK FSPMI PT. Kasai Teck See Indonesia di Pusdiklat FSPMI Bogor pada 11 Maret 2023 sampai dengan tanggal 12 Maret 2023.

Asmat Serum, S.H selaku Ketua Pimpinan Cabang SPAMK FSPMI Kabupaten Karawang menyampaikan dan mengingatkan dalam sambutan nya untuk lebih jeli lagi dan terus aktif sebagai Buruh dalam menghadapi era Industri 5.0 ini khususnya mengikuti Isu – isu perburuhan.

“Buruh harus Jeli & Terus Aktif mengikuti isu-isu perburuhan”, pungkasnya Asmat dalam Sambutannya di Acara Pendidikan Leadership PUK SPAMK FSPMI PT. Kasai Teck See Indonesia.

Bahkan beliau memberikan contoh nyata, dampak revolusi industri di sebuah perusahaan sepatu merek ternama di dunia yang ternyata tidak mempunyai pabrik karena justru diproduksi oleh pihak ketiga atau bahkan ke kempat.

Beliau juga menambahkan, dari contoh kasus diatas jelas bahwa perusahaan sepatu tersebut tidak mau membayar hak-hak pekerjanya ditambah diterbitkannya omnibuslaw yang jelas – jelas tidak sesuai dengan kultur masyarakat Indonesia.

Pada akhir sambutan singkatnya Bung Asmat Serum, S.H memberikan apresiasi kepada PUK SPAMK FSPMI PT. Kasai Teck See Indonesia atas pencapaian dan keaktifannya dalam mengikuti isu-isu perburuhan.

Selain itu beliau juga meminta agar dari sekarang untuk siap-siap menghadapi derasnya revolusi industri dan terus mengadakan pertemuan antara perangkat secara intens baik melalui rapat rutin atau pendidikan-pendidikan lainnya.

(July Ardi)

Pos terkait