Cimahi,KPonline – Anggur adalah sebuah tanaman rambat yang sangat bermanfaat dan berkhasiat untuk tubuh kita. Bahkan pada jaman dulu buah anggur digolongkan kedalam buah untuk makanan para Raja. Siapa sangka ternyata tanaman anggur ini membuat pak Boy yang seorang buruh pabrik menjadi seorang pejuang buruh yang begitu tangguh.
Dalam perjalanannya menjadi seorang buruh pabrik, dia sering berpikir “ kerja keras, banting tulang, pergi pagi pulang petang hanya membuat badan lelah karena gaji yang didapat tidak pernah sesuai dengan kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Organisasi buruh yang saat itu di ikutinya tidak bisa memberikan apa yang seharusnya menjadi hak buruh / anggotanya. Hak untuk menjadi buruh yang cerdas, hak untuk mendapat pengetahuan tentan UU Perburuhan, hak untuk menjadi seorang buruh yang tangguh, tidak pernah merasa takut untuk mendapatkan keadilan”.
Setiap pagi dan sore hari pak Boy menyirami tanaman anggurnya yang ada disebuah pot di halaman rumahnya yang dia tanam beberapa tahun lalu. Dia selalu mengajak bicara tanaman anggurnya itu “Kenapa kamu belum berbuah juga?.. Padahal setiap pagi dan sore selalu aku sirami”. Sambil menerawang jauh kedepan, dia coba untuk berpikir bagaimana caranya agara tanaman anggur ini berbuah. Akhirnya dengan tekad yang kuat, dia mencoba memindahkan dan menanamya di halaman rumah yang cukup luas. Setiap hari disiram, diberi pupuk, dibersihkan daunnya yang kering dan pangkas batangnya yang rapuh. Sungguh luar biasa dalam waktu satu bulan tanaman anggurnya tumbuh dan mengeluarkan bakal calon buah anggur. Dia mulai tersenyum walau hasilnya belum sempurna. Dalam waktu tiga bulan lebih pak Boy langsung kegirangan karena tanaman anggurnya telah berbuah sempurna, besar, warna merah yang cantik dan rasanya begitu manis.
Dalam sujud dia berDo’a agar kerja kerasnya untuk menghidupi keluarganya berbuah manis seperti tanaman anggurnya itu. Dia terus berpikir, rasanya aku memang harus seperti tanaman anggur ini, berpindah tempat, diberi pupuk, disirami setiap hari agar kehidupanku tidak monoton. Dengan penuh percaya diri pak Boy mengundurkan diri dari Organisasi buruh yang saat itu di ikutinya dan beralih pada Organisasi FSPMI ( SPAI-FSPMI ) yang kata orang orang organisasi ini adalah organisasi yang Brutal dan penuh kekerasan. Tekad yang kuat membuat dia tak peduli dengan apa yang dikatakan orang lain tentang organisasi buruh ini. Dia hanya melihat bahwa organisasi ini selalu beraksi untuk menuntut hak yang layak untuk para buruh.
Pak Boy sangat merasakan perbedaan yang sangat berarti setelah masuk pada organisasi FSPMI. Dia selalu diundang pada acara acara yang diadakan organisasi, kegiatan aksi, pendidikan dan pelatihan buruh, rapat, konsolidasi dan segudang kegiatan lainnya yang ada di organisasi. Inilah organisasi yang seharusnya di ikuti oleh buruh. Bisa membuat anggotanya cerdas dengan segala pendidikan dan pelatihan, bisa membuat anggotanya mengerti dengan segala rapat dan konsolidasi, membuat anggotanya berani dengan segala aksi. Bagi pak Boy apa yang dikatakan orang lain tentang Brutal dan penuh kekerasan ternyata salah. Bahkan dia bersyukur bisa berada di antara para pejuang tangguh ini.
Di akuinya, selama berada di organisasi ini dia selalu mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan dari sebagian rekan kerjanya, bahkan pernah ditawari sebuah jabatan agar tidak keluar dari organisasi yang dulu di ikutinya. Tidak hanya itu, pak boy pernah mendapatkan PHK sepihak dari perusahaan. Namun berkat kesigapan para pengurus , Advokasi SPAI FSPMI pak Boy bisa kembali bekerja pada perusahaan itu. Walau harus di mutasi ke Bagian pekerjaan yang lain namun pa Boy sangat bersyukur, bahkan sebaliknya merasakan perubahan yang begitu bertarti.
Tiga tahun (2015 – 2018) berada pada organisasi SPAI FSPMI membuat pak Boy bertekad akan terus berjuang bersama untuk para buruh hingga akhir. Karena Loyalitas dan perjuangannya Pak Boy di amanahkan sebagai pengurus (INFOKOM) di PUK tempat dia bekerja bahkan kini di amanahkan juga sebagai pengurus di Media Perdjoengan Daerah. Semoga menjadi inspirasi bagi semua buruh bahwa kehidupan kita tidak akan berubah selain kita sendiri yang harus berjuang untuk merubahnya.
(Rusman)