Aktivis SPDT FSPMI Jadi Narasumber Dalam Konferensi Internasional terkait Revolusi Industri 4.0

Aktivis Serikat Pekerja Dirgantara dan Transportasi Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPDT FSPMI) saat menjadi pembicara dalam Konferensi Internasional di Hotel Aryaduta Jakarta (16-17 Oktober 2018). Konferensi bertemakan Revolusi Industri Digitali 4,0 dihadiri oleh beberapa perwakilan negara peserta seperti India, Vietnam, Filipina, Malaysia, Thailand, Australia dan Indonesia.

Jakarta, KPonline – Rusli adalah salah satu Pengurus Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Dirgantara dan Transportasi Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PP SPDT FSPMI). Di SPDT FSPMI, dia mendapat tugas khusus untuk menangani permasalahan pengemudi transportasi online di Indonesia.

Selain sebagai PP SPDT FSPMI, dia juga aktif sebagai pengemudi Gojek untuk wilayah Jakarta. Jadi pengalamannya dalam bidang ojek online tidak hanya dalam teori. Dia pelaku secara langsung.

Bacaan Lainnya

Bukan hanya sekali atau dua kali Rusli sudah beberapa kali dimintai informasi dan keterangannya seputar ojek online di Indonesia oleh beberapa pihak yang berkompeten. Sseperti mahasiswa dari dalam dan luar negeri, peneliti transportasi online, organisasi serikat buruh dunia (ILO), INDEF, dan sebagainya.

Kali ini, Rusli menjadi sumber informasi dalam Konferensi tingkat Internasional yang diselenggarakan oleh Frederich Ebert Stiftung (FES) di hotel Aryaduta Jakarta (16-17 Oktober 2018).

Konferensi yang bertemakan Revolusi Industri Digitali 4,0 dihadiri oleh beberapa perwakilan negara peserta seperti India, Vietnam, Filipina, Malaysia, Thailand, Australia dan Indonesia.

Di hadapan kurang lebih 105 peserta konferensi, Rusli memberikan beberapa keterangan atas pertanyaan pihak moderator. Hasil keterangan Rusli dapat perhatian khusus dari semua peserta, pasalnya keadaan Ojek Online di Indonesia berbeda dengan di negara-negara peserta konferensi, seperti tidak adanya hubungan kerja antara pengemudi dengan PT. Gojek Indonesia atau dengan PT. Grab Indonesia.

Bahkan durasi untuk bagian tanya jawabpun, peserta minta diperpanjang. Harapan Rusli, hasil konferensi ini dapat menjadi perbaikan tentang Ojek Online di Indonesia. Tidak hanya mendapatkan bahan makalahnya saja, tapi outputnya ada. (Didi)

Pos terkait