Aksi Penolakan Omnibus Law Buruh Jawa Barat Datangi Gedung Sate

Bandung,KPonline –  Jutaan buruh yang berada di Jawa Barat yang tergabung dalam Aliansi Buruh Jawa Barat (AJB) berunjuk rasa menolak RUU Omnibus Law di depan Gerbang Utama Kantor Gubernur Jawa Barat. Senin, 16/03/2020.

Berawal dari titik kumpul di Monumen Perjuangan yang berkumpul dari Pukul 09.30 Wib dari Berbagai organisasi serikat buruh yang melakukan longmarch terlebih dahulu dari Kantor Sekretariat masing masing dan dari Pabrik Pabrik menuju titik kumpul di Monumen Perjuangan sesuai rapat kesepakatan aksi hari Senin (16/03/2020) ini,

Bacaan Lainnya

Kurang lebih pukul 11.45 Wib setelah masa aksi berkumpul di Monumen Perjuangan dari berbagai daerah Karawang, Subang, Bogor, Purwakarta, Cimahi, Bandung Raya, Cirebon, dan Bekasi kemudia mereka masa aksi melakukan longmarch ke depan gerbang utama Kantor Gubernur Jawa barat untuk berkumpul dan berorasi memperjuangkan penolakan RUU Omnibus Law Cipta Kerja.

Aksi Penolakan RUU Omnibus Law Cipta Kerja ini masing masing Federasi membawa Mobil Komando (Mokom) untuk memeriahkan Aksi hari ini. Terlihat 14 Mobil Komando yang berdatangan satu persatu dari arah barat maupun timur ke Lokasi Aksi di depan gedung sate kantor gubernur Jawa barat berada.

Mobil Komando dari FSPMI menjadi Mobil Komando Inti dalam Aksi hari ini dan 13 Mobil Komando lain nya sebagai pengganti untuk berorasi dan berkonvoi sepanjang jalan daerah bandung. Mereka yang ikut aksi penolakan terhadap RUU Omnibus Law Cipta Kerja sesuai Instruksi dari Dewan Pimpinan Wilayah Jawa Barat seperti dari FSPMI, FSP TSK SPSI, SBSI 1992, FSP KEP SPSI, FSP LEM SPSI, SPN, FSP RTTM SPSI, FSP KAHUT SPSI, Gaspermindo, GOBSI, FSPEK KASBI, FSPM, FSP KEP KSPSI, FSP FARKES SPSI, KSPN, KSN, Serikat Pekerja Percetakan Gramedia, SEKAR PTKI, kurang lebih 12.30 sudah di standby di depan gerbang Kantor Gubernur Jawa barat Gedung Sate Bandung.

Orasi pertama dari FSP TSK SPSI, yang mengatakan “Kita berjuang atas nama buruh Jawa Barat, untuk Melawan Penolakan Omnibus Law karena Omnibus Law lebih berbahaya dari Virus Corona” tegas nya

Orasi selanjutnya dari perwakilan pimpinan masing – masing Federasi secara bergilir untuk menyampaikan penolakan RUU Omnibus law Cipta Kerja dan juga menyanyi yel yel dari masing masing Federasi untuk memberikan Motivasi dan Spirit juang sebagai aktivis buruh.

Para peserta aksi menilai RUU Omnibus Law akan lebih menyengsarakan rakyat Indonesia kalau sampai RUU Omnibus Law ini disahkan, karena efek diberlakukanya Omnibus Law sangat menyengsarakan kaum buruh khususnya dengan menjadikan lebih buruknya peraturan ketenagakerjaan.

Dan berikut beberapa alasan kenapa buruh Jawa Barat Menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja ini sebagai berikut :

1. Hilangnya Upah Minimum (UMK&UMSK)

2. Hilangnya pesangon

3. Outsourcing bebas di semua jenis pekerjaan

4. Pekerja kontrak tanpa dibatasi jenis pekerjaan dan dikontrak seumur hidup

5. PHK semakin mudah

6. Waktu Kerja yang melelahkan dan eksploitatif

7. TKA “Buruh Kasar” berpotensi masuk ke Indonesia dalam jumlah yang besar

8. Jaminan Sosial terancam hilang dan

9. Sanksi Pidana untuk pengusaha dihilangkan

Para perwakilan Pimpinan Buruh di terima oleh Pansus Gubernur Jawa barat kurang lebih Pukul 14.30 Sampai Pukul 15.30 Wib, Sedikit kecewa terlihat dari beberapa pimpinan buruh karena tidak di terima langsung oleh Gubernur maupun Wakil Gubernur Jawa barat terkait Aksi Unjuk Rasa Penolakan RUU Omnibus Law ini karena mereka hanya ditemui oleh perwakilan 3 orang dari Pansus.

Sampai berita ini di buat Aksi Unjuk Rasa pun masih berlangsung, rencana nya mereka akan bertahan sampai pukul 18.00 wib. (Hsn)

Pos terkait