Aksi Peduli PUK SPL FSPMI PT. Logam Bima Cimahi Untuk Korban Banjir Bandung Barat

Bandung, KPonline – Banjir yang menerjang Kabupaten Bandung Barat ( KBB ) pada hari Rabu (1/01/2020) lalu merupakan kado awal tahun yang sangat memilukan. Hujan yang terjadi sehari sebelum kejadian bencana banjir bandang tersebut berlangsung hampir seharian penuh hingga debit air naik, yang tentunya menyebabkan sejumlah saluran air tidak bisa menampung air hujan dengan intensitas tinggi dan banjir pun tidak bisa dihindari.

Terdapat beberapa wilayah terdampak akibat banjir tersebut yang mengalami kerusakan paling parah diantaranya daerah Perum Cimareme yang berada di Desa Margajaya, kampung Pajagalan yang berada di wilayah di Desa Cipeundeuy, serta Kampung Lebak Sari yang terletak di Desa Mekarsari, Kecamatan Padalarang.

Wilayah terdampak dari bencana banjir bandang tersebut keseluruhan meliputi 2 kecamatan yaitu kecamatan Padalarang dan Kecamatan Ngamprah, yang terdiri dari 9 desa yang mengakibatkan ribuah rumah terendam banjir dengan total 1.529 jiwa terkena imbas dari bencana itu. Kerugian diperkirakan mencapai 8 milyar rupiah.

Terdorong oleh rasa solidaritas terhadap sesama, PUK SPL FSPMI PT. Logam Bima Cimahi menggelar aksi penggalangan dana di lingkungan perusahaan PT. Logam Bima Cimahi. PUK mengajak seluruh karyawan-karyawati untuk ikut merasakan penderitaan sebagai rasa empati terhadap sesama dalam bentuk solidaritas kemanusiaan berupa bantuan dana seikhlasnya untuk sedikit membantu meringankan beban para korban bencana.

Setelah penggalangan dana selesai kemudian hari ini, Jum’at (10/1), beberapa pengurus PUK melakukan survey ke lokasi bencana untuk mengetahui bentuk bantuan apa yang saat ini dibutuhkan dan apabila telah diketahui bentuk bantuan yang dibutuhkan maka pada hari Minggu (11/1/2020) besok, PUK akan memberikan bantuan tersebut.

Saat dilakukan survey ke lokasi bencana di daerah Pajagalan Desa Cipeundeuy bahwa saat ini sebagian sudah mulai dilakukan renovasi di beberapa bangunan rumah.

“Alhamdulillah bantuan terus berdatangan dari berbagai pihak dan sekarang mulai dilakukan renovasi dan pembersihan sisa-sisa lumpur dan pembenahan saluran air,” ujar salah satu warga saat ditemui. (Zenk/Bdg)