Aksi Buruh Batam Juga Soroti Kenaikan Harga Beras

Batam,KPonline – Hari ini (1/2/18) ribuan buruh dari aliansi Buruh batam menggelar aksi unjukrasa di depan kantor walikota Batam. Massa yang sejak pagi memadati kantor walikota batam ini menyampaikan beberapa tuntutan, salah satunya adalah meminta agar pemerintah menurunkan harga sembako, khususnya harga beras.

Pasalnya harga beras di Batam terus melambung dalam beberapa minggu ini membuat masyarakat Batam menjadi resah. Kenaikan berkisar Rp20 ribu sampai Rp30 ribu per karung ukuran 25 kilogram. Kondisi ini sudah hampir mencapai satu bulan lamanya dan dinilai memberatkan beban hidup sehari-hari.

Bacaan Lainnya

Menurut para pedagang di sejumlah pasar tradisional di Batam, kenaikan harga beras, terutama jenis medium dan premium, penyebabnya diduga karena tingginya permintaan.

Beras merek Bumi Ayu, Harum Mas, Rezeki Bunga, dan Maknyuss misalnya, sebelumnya dijual Rp12.500 ribu sampai Rp13.300 per kilogram. Namun setelah tahun baru, harganya naik menjadi Rp14 ribu per kilogram.

” Pemerintah seharusnya mampu mengontrol harga harga sembako ini, jangan di serahkan ke mekanisme pasar, itulah fungsinya pemerintah” Ungkap salah seorang pengunjuk rasa ketika di mintai keterangan

Sementara guna menekan harga beras dikarenakan langkanya beras medium Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau memasok beras medium ke para pedagang di pasar-pasar tradisional.

Kepala Bulog Sub Divre Batam Jamaludin, di Batam, Senin, suplai beras dilakukan ke sejumlah pasar, antara lain di Jodoh Kecamatan Lubuk Baja, Aviari Kecamatan Batuaji dan Sagulung Kecamatan Sagulung. Menurutnya tiga wilayah tersebut dinilai paling banyak membutuhkan pasokan beras dengan alasan jumlah penduduknya lebih besar dibandingkan kecamatan lainnya.

“Saat ini stok beras public service obligation (PSO) ada 1.050 ton, sementara beras komersil 300 ton dan itu masih aman,” Ungkapnya di kutip antara

Sementara untuk beras komersial, kata Jamaludin, akan ada tambahan 500 ton lagi ke Bulog Sub Divre Batam dan saat ini dalam perjalanan dari Pekanbaru.

Jamaludin menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan satuan tugas (Satgas) Pangan guna mengontrol harga beras khususnya di Kota Batam dan Kabupaten Karimun.

“Wilayah kerja kita mencakup Batam dan Karimun,” ujarnya.

Sementara untuk Kabupaten Karimun pihaknya juga masih memiliki stok beras bulog PSO 850 ton. Sementara beras komersial tidak disuplai ke Karimun dengan alasan hanya difokuskan untuk Kota Batam.

“Karena penduduk Batam lebih banyak makanya kita fokus ke Batam saja,” katanya.

Ia mengatakan beras jenis premium dijual dengan harga Rp13.300 per kilogram, sedangkan yang medium Rp9.950 per kilogram.

Sementara pihaknya menjual dengan harga Rp12.500 untuk beras premium dan Rp9.850 per kilogram. Harga penjualan lanjutnya sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 57 Tahun 2017 tentang penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras membagi beras medium dan premium melalui butir patah maksimal.

“Kita menjual Rp100 lebih rendah dari HET,” katanya. Kepala Bulog menjelaskan perbedaan beras medium dan premium hanya pada butir patah utuhnya pecahan beras. Beras premium lanjutnya butir patah maksimalnya 15 persen, jika di atas itu maka beras masuk dalam kategori medium.

Bulog Divre Batam kata Jamaludin juga sudah melakukan operasi pasar cadangan beras pemerintah (OPCBP) sebanyak 144.500 kilogram beras.

Menurutnya harga beras seluruh wilayah Indonesia cenderung naik dikarenakan masa panen sedang turun dan terakhir pada Oktober 2017. Masa panen lanjutnya akan kembali normal pada Februari mendatang.

“Makanya kita optimalkan operasi pasar dan minta mereka (pada pedagang) untuk menjual beras-beras medium Bulog,” katanya.

Pada Januari ini, pihaknya sudah melakukan operasi pasar dengan jumlah 47.500 ton beras di Batam. Namun lanjutnya tidak menutup kemungkinan pihaknya akan memasok beras medium ke wilayah lainnya seperti Bintan, Tanjungpinang dan Karimun.( Ahmad Yonefri)

Pos terkait