Akibat Pengusaha Nakal, Sesama Buruh Nyaris Bentrok

Sidoarjo, KPonline – Siang ini Jumat 20 Juli 2018 di depan PT SDP Kawasan Industri Berbek,Sidoarjo nyaris terjadi bentrok antara pekerja PT SDP dan PT SEP (kedua perusahaan dimiliki oleh pengusaha yang sama),

Pekerja SEP diperbantukan di SDP semenjak September 2017 namun mulai Januari 2018 lalu gelagat tidak baik mulai muncul,para pekerja SEP mendapatkan upahnya dengan cara di cicil,pada bulan April muncul pengumuman bahwa baik Pekerja SEP dan SDP dilarang memasuki perusahaan lantaran sudah terjadi pergantian kepemilikan perusahaan,padahal upah selama bekerja sebelumnya belum di bayarkan. Dan kalaupun terjadi PHK hak pesangon pun tidak ada.

Bacaan Lainnya

Hingga akhirnya pada Mei 2018 memicu Pekerja SEP untuk mendirikan tenda sebagai sarana untuk menuntut hak di depan PT SDP.usut punya usut ternyata Pengusaha kedua perusahaan tersebut sudah melarikan diri ke negara asalnya di Singapura dan tanpa menghiraukan nasib pekerjanya.

Ternyata berdirinya Tenda ini tidak mempengaruhi aktifitas kerja bagi karyawan SDP (beda Serikat) yang telah bersepakat dengan pemilik baru dalam bentuk Perjanjian Bersama agar bisa bekerja kembali meski isinya sangat merugikan,dimana salah satu kesepakatannya adalah sisa upah hanya dibayarkan sebesar 2,8 juta ditambah syarat mau membantu keluarnya barang dari dalam perusahaan yang terhalang oleh Mogok kerja SEP.

Maka puncaknya hari ini,Para pekerja SDP bekerja sama dengan Pengusahanya berusaha mengeluarkan barang dari dalam perusahaan secara estafet,maka antar buruh pun saling berhadapan,para pekerja SEP berusaha menghalangi keluarnya barang dengan sekuat tenaga,bahkan dibantu ambulance Jamkeswatch dengan menghalangi terbukanya bak truk yang akan mengangkut barang.

Saat terjadi perdebatan tersebut,para pekerja SEP menggembosi ban truk yang hendak mengangkut barang barang produksi,mengetahui hal tersebut dibalas oleh pekerja SDP dengan menggembosi mobil ambulance ini kemudian yang hamper saja memicu bentrokan diantara kedua belah pihak.

karena ketegangan ini berdampak terjadinya kemacetan di jalur kawasan tersebut karena merupakan akses utama kawasan.
Polisi pun turun mendamaikan situasi,setelah terjadi perundingan akhirnya barang barang yang akan dikirim tersebut kembali dimasukkan ke area perusahaan.

Sekretaris PUK SP AI PT SEP,Siti Badiah mengatakan bahwa langkah lanjut setelah kejadian ini adalah tetap bertahan ditendang serta berupaya untuk mempailitkan perusahaan agar hak hak pekerjanya bisa terpenuhi.

Sebuah peristiwa ironis yang harus dialami buruh akibat pengusaha nakal yang hanya menginginkan keuntungan tanpa menghiraukan nasib karyawan,hingga saat ini bahkan keputusan PHK pun tidak ada apalagi memberikan hak haknya,buruh seperti hanya di jadikan alat pengeruk keuntungan saja ketika keuntungan dirasa berkurang karyawan ditinggalkan begitu saja.

(Indra/Sidoarjo)

Pos terkait