Agus Ruli Ardiansyah : Puncak Peringatan Hari Tani Nasional, Petani Akan Aksi Depan Istana Presiden

Jakarta, KPonline – Serikat Petani Indonesia (SPI) bersama Partai Buruh dalam Puncak memperingati Hari Tani Nasional di tahun 2022, akan menggelar aksi turun ke jalan yang di awali longmarch dari Jambi dan berakhir di depan Istana Presiden. Hal tersebut diungkapkan Agus Ruli Ardiansyah Sekretaris Umum Serikat Petani dalam siaran konferensi pers secara daring lewat Zoom Meeting. Aksi tersebut akan di laksanakan pada hari Sab’tu, tanggal 24 September 2022 nanti. Minggu (11/09).

“Dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional, pada hari sabtu nanti tanggal 24 September 2024. Serikat Petani Indonesia bersama Partai Buruh akan memperingatinya, penentuan atau penetapan hari tani nasional ini berdasarkan pada ketetapan Presiden Soekarno No.169 tahun 1963 dan ini menguatkan lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria No.5 Tahun1960. Dimana UU Pokok Agraria merupakan perwujudan terhadap pengelolahan dan penguasaan kekayaan alam dan sumber-sumber agraria yang ada di Indonesia”, kata Agus Ruli Ardiansyah.

Bacaan Lainnya

“Dengan menerbitkan Undang-undang Pokok Agraria No.5 Tahun 1960, disitulah letak bagaimana negara akan melakukan perombakan terhadap penguasaan kekayaan alam, sumber-sumber agraria yang selama ini dikuasai colonial itu dirombak, di perbarui dan diambil oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya oleh negara untuk kepentingan rakyat. Banyak orang menyebutkan bahwa Undang-undang Pokok Agraria No.5 Tahun 1960, sebagai wujud Kemerdekaan bangsa Indonesia secara the facto penguasaan dilapangan terhadap sumber-sumber agraria yang selama ini dikuasi oleh colonial,” pungkas Agus Ruli Ardiansyah

Dalam Konferensi Pers hari tani nasional ini hadir juga Sekretaris Jendral Partai Buruh, Ferri Nuzarli, S.E dalam siaran konferensi pers secara daring, Minggu (11/09) mengungkapkan bahwa Kami dari Partai Buruh mendukung dan mensupport peringatan Hari Tani Indonesia melakukan rangkaian acara dimulai hari ini dengan konferensi pers dan berakhir dengan aksi depan Istana negara pada tanggal 24 September 2022 nanti.

“Untuk puncak hari Tani Nasional, 24 September 2022, Partai Buruh bersama keluarga besar Serikat Petani Indonesia (SPI) dan sebelas inisiotor Partai Buruh terdiri dari kawan serikat buruh, petani, nelayan, ojek online, KPBI dan Buruh Migran akan bergabung, akan melakukan aksi didepan istana negara. Dimulai dengan aksi long march dari Jambi dan disambut di Istana Negara pada tanggal 24 September 2022 dan akan menghadap pejabat negara dalam rangka menyampaikan aspirasi yang sedang dalam tuntutan tani,” terang Ferri Nuzali dalam konferensi persnya.

Ditegaskan Ferri Nuzali, dalam penyampaian di Istana nantinya akan menyampaikan tuntutan menolak lahirnya Undang-undang Cipta Kerja yang mana Undang-undang tersebut dinilai berseberangan dengan spirit dengan UU tahun 1960 tentang Reforma Agraria. UU Cipta kerja ini disebutkan masih mengakomodir kepentingan modal, kepentingan investasi dan menjadi legitimasi untuk merampas tanah milik petani, masyarakat adat dan orang-orang yang bekerja dipedesaan.

Selain itu dirinya melihat dari pasal-pasal yang ada dalam UU Cipta kerja tersebut adalah :
1. Pembentukan Bank Tanah,

2. Lahirnya hak pengelolahan yang memfasilitasi izin usaha bagi perusahaan koorporasi

3. Pemberian hak prioritas bagi pemegang hak untuk melakukan pembaruan dan perpanjangan hak, meskipun koorporasi yang tidak memiliki hak yang telah terlanjur

4. Pelepasan kawasan hutan untuk food estate sebagai bahan dari Proyek Strategis Nasional (PSN)

5. Konversi lahan pangan ke lahan non pangan

Hal tersebut akan disampaikan tuntutan dalam aksi di hari puncak peringatan Hari Tani Nasional 24 September 2022 mendatang yang dimulai pukul 10.00 s.d 15.00 wib dan di ikuti dari Wilayah Banten, Depok, Karawang, Bekasi dan secara bersamaan akan di instruksikan serentak di seluruh Indonesia.

Pos terkait