5 Sikap Partai Buruh di Hari Reformasi

Jakarta, KPonline – Reformasi sudah menginjak usia ke-24. Tepat pada 21 Mei 1998, rezim Orde Baru berakhir. Soeharto mundur dari jabatannya. Banyak peristiwa sejarah yang terjadi di bulan Mei, seperti May Day, Hari Pendidikan Nasional, Peringatan Marsinah, dan Tragedi Trisakti. Hal itu membuat bulan Mei menjadi penting bagi khazanah pergerakan rakyat Indonesia.

Ketua Bapilu Partai Buruh Ilhamsyah mengatakan, reformasi memberikan kebebasan  relatif di bidang politik. Satu persatu organisasi rakyat dan parpol berdiri. Rakyat mulai bisa bicara.

“Tepat setelah Reformasi, Partai Buruh pun didirikan. Saat itu Partai Buruh hanya disokong 1 organisasi serikat buruh yang diinisiasi oleh mendiang Mochtar Pakpahan. Ini merupakan uji coba pertama kekuatan kelas pekerja di era demokrasi,” ujarnya.

Seiring berjalannya waktu Partai Buruh bertransformasi. Pada tanggal 5 Oktober 2021 Partai Buruh dihidupkan kembali dengan merangkul 11 organisasi gerakan rakyat, mulai dari organisasi buruh, organisasi tani, organisasi perempuan, organisasi mahasiswa dan lainnya. Kelas pekerja Indonesia kali ini terlihat telah cukup pengalaman juang. Sehingga pendirian ulang Partai Buruh rasanya turut membawa kualitas-kualitas baru dibandingkan awal pendiriannya.

Menurut Ilhamsyah, dalam momen memperingati 24 tahun Reformasi, Partai Buruh ingin menyampaikan beberapa pandangan terkait momentum tersebut.

Pandangan itu mencakup:

1. Partai Buruh mengucapkan terima kasih dan hormat setinggi-tingginya kepada para pejuang Reformasi. Empat mahasiswa Tri Sakti yang gugur, juga Moses Gatotkaca dalam Peristiwa Gejayan. Hormat yang setinggi-tingginya juga kami haturkan kepada Wiji Thukul, Suyat, Bimo Petrus, Herman, mereka yang hilang hingga sekarang. Kami juga memberikan rasa hormat kepada para pejuang Reformasi yang hingga hari ini tetap bergerak di berbagai lini untuk Indonesia yang lebih baik.

2. Reformasi telah memberikan ruang bagi buruh dan rakyat kecil untuk mengekspresikan kepentingan-kepentingan ekonomi dan politiknya secara terbuka, termasuk dengan membentuk Partai Politik.

3. Partai Buruh yang merupakan anak kandung Reformasi, -bahkan didirikan oleh salah seorang pejuang Reformasi, mendiang Mocktar Pakpahan-, akan berada dalam gerda terdepan membela cita-cita Reformasi; demokrasi, keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat.

4. Di momentum 24 tahun Reformasi, Partai Buruh mendesak agar Pemerintah Jokowi segera menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM selama periode perjuangan Reformasi. Penculikan dan penghilangan paksa aktivis, pemerkosaan massal etnis Tionghoa, Penembakan Semanggi, Peristiwa Kudatuli, Penuntasan Kasus Marsinah, dan Penuntasan kasus Santa Cruz di Timor Leste.

5. Hari ini Reformasi telah dipukul mundur. Cita-cita mulia yang dahulu diperjuangkan dengan darah dan airmata oleh segenap elemen rakyat terlihat makin kabur. Oleh karena itu, Partai Buruh mengajak seluruh elemen pejuang demokrasi di seluruh tanah air untuk menyatukan kekuatan. Kita harus memastikan pada 2024 nanti Reformasi kembali ke relnya. Bergerak maju demi Indonesia yang lebih baik.