4 Ide Aksi di Tengah Pandemi

Jakarta, KPonline – Tidak ada pilihan lain. Omnibus Law RUU Cipta Kerja hanya bisa dihentikan dengan aksi. Tanpa aksi, apalagi sekedar misuh-misuh di media sosial, omong kosong pembahasan omnibus law dibatalkan.

Masalahnya adalah, bagaimana cara aksinya agar tidak bunuh diri? Apakah seperti aksi-aksi yang biasa kita lakukan di saat tidak terjadi pandemi?

Satu hal, aksi ini harus dalam jumlah besar. Kalau perlu melibatkan puluhan ribu massa dan meluas di berbagai daerah. Namun demikian, dikemas dengan sedemikian rupa — untuk menghindari massa aksi terpapar corona.

Bagaimana caranya? Setidaknya ada 4 ide yang bisa kita coba.

1. Aksi dengan physical distancing. Massa aksi berbaris rapi, dengan menjaga jarak aman. Membentuk shaft yang panjang. Kalau perlu duduk saja.

2. Aksi dengan alat pelindung diri (APD) yang komplet, seperti menggunakan jubah atau jas hujan. Mirip yang dipakai para perawat di rumah sakit yang tak mendapatkan APD itu.

3. Aksi berdiri di pinggir jalan dengan jarak masing-masing orang minimal 1 meter. Bayangkan, ini akan membentuk rantai manusia berkilo-kilo meter.

4. Aksi berjemur berbarengan. Selain baik untuk meningkatkan imun, ini bisa juga menjadi bagian dari protes. Za man dulu, dikenal dengan istilah topo pepe.

Tentu saja, karena di tengah situasi darurat, setiap massa aksi harus disiplin. Jaga jarak dan membekali diri dengan APD.

Bagaimana. Apakah Anda punya ide lain?