Paskoglatik: “Tujuan Kami Adalah Memperkuat Organisasi”

Cirebon, KPonline – Berawal dari beberapa orang buruh yang sering terlibat dalam aksi solidaritas. Ketika mereka berkumpul sewaktu aksi atau sedang break istrirahat, sholat, dan makan, mereka sering duduk di pinggiran trotoar sambil minum kopi memakai gelas plastik.

Karena seringnya berkumpul sambil minum kopi menggunakan gelas plastik, maka kata-kata “Paskoglatik” (Pasukan Kopi Gelas Plastik) itu sering di ucapkan.

“Ayo Paskoglatik kumpul,” istilah yang sudah tidak asing lagi. Tempat minum kopi pun tidak jauh dari lokasi aksi dan mobil Kommando yang sedang di gelar yaitu di pinggiran Trotoar.

Kata Paskoglatik di gagas pada tahun 2011 oleh buruh-buruh yang sering ikut aksi. Mereka berasal dari FSPMI. Dintaranya Farid Ridho Kurniawan, Andya Al buchori, Vierra, Mohard, Yossep Nuryadin, Ramos, dan masih banyak nama yang lainnya.

Berjalannya waktu, para pencetus Paskoglatik ini mengusulkan agar di adakan acara sowan ke berbagai daerah untuk bersilaturahim yang tujuannya untuk lebih mengenal dan mempererat tali persaudaraan, sehingga bisa bertukar pikiran sesama buruh FSPMI. Maka kegiatan Silaturahim itu pun diselenggarakan di berbagai daerah.

Minggu (12/03/2017), pertemuan Paskoglatik diselenggarakan di Cirebon. Ini adalah pertemuan keempat. Pertemuan sebelumnya pernah dilaksanakan di Karawang, Bogor, dan Subang.

Kawan-kawan Cirebon yang dipelopori oleh Yoddy atau sering di panggil Rano ini menjadi tuan rumah acara Silaturahim PASKOGLATIK di bulan Maret 2017.

Acara yang di mulai sekitar pukul 10.30 WIB dan Paskoglatik yang datang ini ada dari berbagai daerah yaitu dari Tangerang, Karawang, Semarang, Bogor, Purwakarta, Bekasi dan DKI Jakarta.

Ketua pelaksana acara, Supri, memberikan sambutan yang intinya berterima kasih kepada kawan-kawan yang telah datang untuk memenuhi undangan dari panitia, khususnya Paskoglatik Cirebon.

Begitu pula Yoddy Rano menjelaskan dalam sambutannya, bahwa alasan dan tujuan diadakannya acara ini bahwa Silaturahim Paskoglatik ini tujuannya adalah tidak kurang ataupun lebih untuk saling mengenal dan juga saling bertukar pikiran tentang pergerakan organisasi khususnya FSPMI di wilayahnya masing-masing. “Sehingga organisasi FSPMI yang kita cintai ini semakin kuat dan anggota PUK semakin bertambah,” tutur Yoddy Rano.

Mohard yang mewakili dari Tangerang menyampaikan sekilas tentang Paskoglatik sehingga terealisasi agenda agenda silaturahim Paskoglatik di berbagai daerah.

“Apa yang kita lakukan hari ini adalah tujuannya agar kawan-kawan dari berbagai daerah yang awalnya hanya tau dari media sosial sekarang bisa saling mengenal langsung dan bisa sharing dengan kawan lain yang lebih senior tentang perjalanan serta pergerakan organisasi di PUK nya masing-masing,” tutur Mohard.

Selanjutnya Saprol dari Karawang menyampaikan dalam perkenalannya bahwa Paskoglatik yang awalnya tidak intens dan tidak dianggap oleh organisasi karena tidak ada dalam pilar organisasi, sekarang mulai diketahui. Tidak menutup kemungkinan isu-isu tidak benar pun sering di dengar oleh petinggi organisasi. Padahal kalau dilihat dari Paskoglatik ini, di dalamnya ada anggota, Garda Metal, dan PUK. Mereka inilah yang selalu terlibat di agenda pergerakan aksi di lapangan. “Artinya organisasi buruh FSPMI tidak memandang sebelah mata akan adanya Paskoglatik,” tutur Saprol.

Saprol berharap Paskoglatik bisa memberikan manfaat bagi anggota maupun organisasi FSPMI tercinta. Sehingga isu-isu tidak benar tentang Paskoglatik bisa terbantahkan, dan kedepannya akan dilihat kedua belah mata dan diakui keberadaannya oleh perangkat organisasi FSPMI.

Dari Jamkeswatch pun hadir, yaitu Rismanto. Dia menyampaikan pengalamannya terkait Jamkeswatch. Dijelaskan olehnya, bahwa Jamkeswatch adalah Tim Relawan yang mensosialisasikan tentang jaminan kesehatan nasional yang di kelola oleh BPJS Kesehatan. Tim Relawan ini mengawasi dan juga mengadvokasi ketika ada anggota organisasi dan juga masyarakat yang terkendala ketika sakit dan menggunakan BPJS Kesehatan ataupun JKN. Tim Jamkeswatch ini dibentuk untuk melayani anggota organisasi maupun masyarakat itu sendiri.

“Tim relawan Jamkeswatch ini sifatnya sosial artinya tidak ada yang dibayar ataupun mendapatkan bayaran,” tutur Rismanto.

Acara Silaturahim yang di agenda kan sampai pukul 17.00 WIB ini di sela sela Break ISOMA pukul 12.00 WIB panitia menyuguhkan hidangan khas Cirebon seperti empal gentong dan kawan-kawan Paskoglatik menyantapnya pun sambil diiringi musik organ tunggal dengan lantunan lagu-lagu dangdut serta lagu daerah Cirebonan.

Setelah break ISOMA sekitar pukul 13.00 WIB acara di lanjutkan kembali dengan sambutan perkenalan dan juga sharing dari Paskoglatik dari berbagai daerah sampai acara selesai pukul 17.00 WIB.

Penulis: Mursid/Ovlost