Yudi : Pedagang Asongan Disabilitas yang Berhati Emas

Bogor, KPonline – Ada sebuah ungkapan yang cukup menggetarkan hati semua orang yang merasa dirinya normal atau lengkap secara fisik. Karena ungkapan tersebut dilontarkan oleh seseorang yang mempunyai kekurangan fisik. “Rezeki sudah ada yang mengatur, rezeki tidak akan tertukar”.

Begitulah untaian kalimat yang diungkapkan oleh seorang pedagang asongan, yang setiap harinya menjajakan barang dagangannya berupa tissue, disekitaran lampu merah Sentul-Kandang Roda, Bogor. Kekurangan fisik tidak pernah sekalipun menyurutkan langkahnya untuk menjemput rezeki. Karena ia yakin, rezeki sudah ada yang mengatur, dan tak akan mungkin tertukar, rezeki seseorang dengan orang yang lainnya.

Bacaan Lainnya

Disela-sela Aksi Penggalangan Dana Kemanusiaan untuk para korban bencana alam gempa bumi di Palu, Donggala dan wilayah sekitarnya pada Jumat 5 Oktober 2018, ada hal yang cukup menarik untuk kita simak dan jadikan pelajaran hidup yang berharga. Pada hari kedua Aksi Penggalangan Dana Kemanusiaan FSPMI Bogor yang dilakukan oleh kawan-kawan buruh FSPMI Bogor, ada cerita yang cukup membanggakan dari seorang pedagang yang sudah lebih dari 1 tahun menawarkan dagangannya diantara keramaian lalu lintas.

Yudi (berbaju kuning) adalah seorang kepala rumah tangga yang luar biasa, dia menghabiskan waktunya seharian untuk menjalankan tanggung jawabnya, demi untuk menafkahi 2 orang anaknya. Meskipun statusnya sudah pisah dengan istrinya, dia tetap semangat untuk terus menjemput rezeki. Lebih dari pada itu, ada hal yang patut dibanggakan dari seorang Yudi, kondisi fisiknya yang sangat memprihatinkan, dimana dia berjalan dengan bantuan tongkat di tangan kanannya.

Sejak pagi terlihat Yudi bolak balik menawarkan dagangannya kepada para pengguna jalan dan para pengendara kendaraan baik kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua, disaat lampu merah sedang menyala. Yudi merasa tidak keberatan dengan adanya kegiatan Aksi Penggalangan Kemanusiaan oleh kawan-kawan buruh FSPMI Bogor disaat dia sedang berjualan. Bahkan Yudi bangga terhadap buruh yang masih peduli kepada para korban bencana alam yang sedang membutuhkan bantuan. Bahkan Yudi pun memberikan sejumlah donasi kepada kawan-kawan buruh, yang mana saat itu Agus Joko Santoso yang sedang berkeliling diseputaran lampu merah, menawarkan yang ingin mendonasikan rezekinya untuk korban bencana.

Wawancara singkat antara Yudi dengan salah seorang awak Media Perdjoeangan Bogor, membuat Yudi terkaget sekaligus terkejut, karena ia baru mengetahui bahwa orang yang baru saja ia berikan donasi adalah Agus Joko Santoso ini adalah calon anggota legislatif DPRD Kabupaten Bogor dari daerah pemilihan 1.

Yudi pun mengungkapkan sebuah pengharapan, ketika para calon anggota legislatif ini terpilih. “Harapan saya, agar para anggota dewan legislatif yang terhormat, bisa lebih perhatian kepada orang-orang yang memiliki keterbasan seperti saya ini” ungkap Yudi, dan dia pun siap mendukung program Buruh Go Politik FSPMI di Bogor.

Ketika wawancara masih berlangsung, tidak lama berselang, sebuah mobil dengan lampu rotator yang membawa beberapa petugas Satuan Polisi Pamong Praja lewat. Yudi terkejut, dan dia sudah bersiap untuk pergi dari area lampu merah. Yudi merasa risau sekaligus takut ketika petugas Satuan Polisi Pamong Praja datang. “Kalau saya tidak melarikan diri, maka saya bisa ditangkap. Nanti siapa yang menafkahi kedua anak saya” ungkap Yudi sambil merapihkan barang dagangannya dan berlalu.

Penulis : Eman Serpihan Senja

Pos terkait