Yayasan Dua Puluh April Adakan Santunan Untuk Anak Yatim Piatu

Bogor,KPonline –  7 Agustus 2022 Gerakan Santunan Rutin untuk yatim dan piatu yang dilakukan oleh yayasan dua puluh April dari tgl 6 dan 7 Agustus 2022 dilakukan diberbagai wilayah Bogor.

Distribusi santunan ini dilakukan Rutin setiap bulan di minggu pertama/ kedua, Anak yatim dari kawan-kawan seperjuangan yaitu anak dari kaum Buruh, khususnya anggota FSPMI untuk Saat ini yg bisa kita lakukan karena masih terbatasnya dana yg masuk dari para donatur dan untuk saat ini yang terdapat 81 anak yatim piatu yang terdaftar menerima santunan dari yayasan dua puluh April ini berupa beras dan uang 100 ribu per anak.

“Harapannya tentu berharap seluruh anggota FSPMI yang masih punya penghasilan tetap bisa menjadi donatur tetap, dan dapat dukungan dari organisasi khususnya FSPMI, agar yayasan 20 April dapat meningkatkan santunan nya terutama untuk membantu biaya pendidikannya anak yatim dan untuk bulan ini 81 anak yatim piatu yang menerima santunan dan insyaallah untuk bulan depan ada 83 anak yatim piatu yang menerima santunan .” Ungkap Dadan, ketua YDPA .

Yayasan dua puluh april menampung sumbangsih dari kawan yang masih aktif bekerja yang mau menyisihkan sebagian rezekinya untuk anak- anak yatim /piatu.

Dari Sabtu tgl 06 Agustus 2022 relawan kaum buruh berkumpul sejak pagi hari bergerak untuk mendistribusikan amanah yang di titipkan melalui yayasan dua puluh april kepada anak anak almarhum/almarhumah di sekitaran bogor.

Semangat yang tinggi dari kawan kawan yang hari ini ikut turut mendistribusikan d selalu sela libur mereka

“Alhamdulilah badan masih sehat semangat masih ada bisa bantu menyalurkan bantuan kepada anak yatim/piatu di bawah naungan yayasan dua puluh april yang di laksanakan setiap bulannya” Tutur salah seorang kawan. Kapan lagi berbuat baik berharap ridho illahi selagi masih di kasih kesempatan. Sahut kawan kawan yang lain ”

Lelah memang tapi tetap harus semangat. Karena pendistribusian memakan waktu dua hari karena jarak dan di sela-sela aktifitas sebagai pekerja aktif.

Foto /penulis : Gunawan.