Women’s Leadership Workshop

Bogor, KPonline – Sebagai wadah perjuangan yang dinamis, organisasi FSPMI merupakan organisasi gerakan pekerja yang membentuk satu kesatuan sosial kelas pekerja. Berhimpun, berinteraksi intensif, mempunyai tujuan bersama dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi kelas pekerja khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya, sehingga dinamikanya menjadi sebuah konsep yang menggambarkan proses perjuangan kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah.

Pergerakan dan perjuangan dalam organisasi FSPMI tak lepas dari kiprah perempuan, perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam gerakan Serikat Pekerja di Indonesia, tempo lalu Departemen Perempuan mengangkat isu perlindungan maternitas sebagai bentuk perjuangan atas hak cuti melahirkan dan hamil dan isu diskriminasi pajak penghasilan pekerja perempuan yang saat ini menjadi salah satu isu prioritas.

Refreshing Course Women’s Leadership merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk memurnikan kembali gerakan perjuangan organisasi FSPMI dengan napak tilas historis sekaligus evaluasi atas pencapaian yang berhasil digenggam khususnya untuk pemimpin pekerja perempuan dalam menghimpun kembali kekuatan dalam berjuang.

FSPMI mengenal prinsip perjuangan yang diyakini menjadi acuan dasar kader-kadernya dalam berjuang dengan nilai religi, demokratis, nasionalis, kejujuran, dan kemandirian. Prinsip inilah yang kemudian menjadi tolak ukur kualitas pengkaderan FSPMI, oleh sebab itu refreshing course berdedikasi untuk meningkatkan semangat dan gelora perjuangan pada diri kader pemimpin perempuan.

Ada banyak tantangan didalam persoalan kelas pekerja, disparitas upah, wacana revisi UU.13/2003, pemagangan, outsourcing, serta masih banyak lagi prodak kebijakan yang tidak bernilai keadilan dan kesejahteraan hal ini tidak hanya prihal polemik kebijakan ketenagakerjaan hari ini namun juga perihal keadilan dimana realitas kondisi hak – hak warga negara menjadi semakin “jauh panggang dari api”.

Oleh sebab itu demi terwujudnya gerakan perlawanan yang kuat, tegas berprinsip, dan solid maka departemen pendidikan bekerja sama dengan departemen perempuan untuk mensinergikan kekuatan dalam kembali menabuh gendang perlawanan atas diskriminasi dan segala bentuk ketidak adilan bagi kaum pekerja dan masyarakat. (RDW)