Bekasi, KPonline – Kondisi cuaca di wilayah Bekasi tidak menentu yang terkadang turun hujan deras disertai angina kencang. Mobilitas masyarakat Bekasi yang umumnya pekerja sangat rentan menjadi korban dampak cuaca ekstrim.
Wilayah kabupaten Bekasi sangat banyak terdapat tiang listrik yang miring dan rentan rubuh. Kondisi seperti ini berada baik di pelosok desa maupun di daerah sibuk lalu lalang akitifas keramaian.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tiang miring dimaksud harus dilakukan perbaikan atau penggantian. Di antaranya tiang listrik yang berada di tanah yang tidak stabil dan konstruksi yang tidak aman serta rentan ikut tumbang ditimpa pohon yang berdekatan jika tumbang akibat cuaca ekstrim.
Di beberapa daerah luar Bekasi sudah banyak terjadi tiang listrik yang bertumbangan mulai dari yang tercabut dari dasarnya hingga patah karena tertimpa pohon besar yang tumbang akibat tertiup angina kencang.
Salah satu contoh tiang listrik miring berada Perumahan Puri Cikarang Indah, Sukatani. Di sini terdapat 2 titik tiang listrik jaringan Tegangan Menengah 20.000 Volt sudah sangat miring. Sudah beberapa kali dilaporkan ke PLN namun belum ada tindakan perbaikan apapun hingga hari ini.
Lain lagi di sekitar daerah Cicau dan Serang baru di mana di sepanjang jalan ditemukan tiang listrik jaringan Tegangan Menengah 20.000 Volt banyak yang miring seperti dibiarkan saja. Salah satunya akhirnya dirobohkan setelah mendapat tekanan dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bekasi.
PLN seharusnya memiliki data tiang listrik miliknya yang dengan kondisi kemiringan yang tidak aman atau tidak sesuai dengan standarnya apalagi yang berpotensi menjadi penyebab bencanca. Selain itu, PLN dan Pemda harus bersinergi karena kegiatan Pemda dan masyarakt untuk mengantisipasi masalah pohon juga bisa terkendala dan berdampak pada jaringan listrik milik PLN.
Terakhir terdapat salah satu tiang PLN dengan kemiringan yang semakin rendah di Kampung Babakan Lio, Desa Cipayung, Cikarang Selatan. Sudah cukup lama tiang tersebut dikeluhkan warga namun belum ada tindakan apapun sampai sudah terjadi kabel bertegangan 20.000 Volt menempel di lampu penerangan jalan tenaga surya terbakar.
Lampu penerangan jalan tersebut terbakar sekitar 3 pekan yang lalu membuktikan bahwa PLN sangat lamban dalam mengantisipasi potensi bahaya yang timbul. Bahkan saking kesalnya warga membuat video dengan merekam beberapa orang sambil berteriak “Rubuhkeun” yang maksudnya meminta tiang tersebut untuk dirubuhkan saja daripada menunggu perbaikan yang tidak kunjung dilakukan.
Setelah FPRB Kabupaten Bekasi membuat laporan pada Selasa (12/11/2024) baru ada jawaban dijadwalkan perbaikan dikerjakan pada Kamis (14/11/2024). Namun sayangnya hingga setelah dilakukan pengecekan ke lokasi tidak terdapat rambu-rambu peringatan bahaya untuk mengantisipasi adanya korban selama menunggu pekerjaan perbaikan.
Masih banyak lagi lokasi-lokasi di wilayah Bekasi dengan kondisi tiang listrik milik PLN yang sangat berpotensi menjadi bencana. Bahkan sudah banyak terjadi juga di luar Bekasi tiang listrik yang tumbang menimpa pengguna jalan termasuk mobil dan truk.
Penulis: Deddy Chandra
Foto: Deddy Chandra