Karawang, KPonline – baru saja saya saksikan video yang viral di instagram terkait pengeroyokan yang dilakukan warga terhadap petugas pencabut meteran listrik PLN, video viral itu diunggah oleh akun Instagram @andreli_48. “Reaksi salah satu pelanggan listrik ketika meteran listrik dilepas, diduga karena belum bayar setelah jatuh tempo,” tulis andreli_48 pada caption unggahan videonya, Jumat (4/2/22).
Didalam video tersebut terlihat seorang petugas sedang memegang sebuah meteran listrik yang baru saja dicabutnya sedang berhadapan dengan seorang bapak – bapak yang diduga pemilik rumah yang meteran nya di cabut, Tampak bapak-bapak tidak memakai baju ini mempertanyakan kepada pria yang diduga petugas dari PLN. “Mana surat perintahnya, kalau tidak ada, pasang (meteran listrik) lagi,” minta bapak-bapak.
Lalu petugas tersebut bicara “Saya tidak bisa masang, kalau begini,” jawab petugas PLN sambil menunjukkan meteran listrik,”Ya, kalau gitu kamu cari masalah,” balas bapak-bapak sambil meninggalkan petugas PLN. Namun, tiba-tiba datang seorang pemuda menyerang petugas PLN ini. Ia memukul dan menendang dua kali hingga petugas PLN mundur ke arah rumah.
“Bang jago ngamuk,” tulis narasi dalam keterangan video tersebut.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2729144983898402&id=100004087801941
Sangat miris memang jika kita lihat video tersebut, bagaimana berat resiko petugas tersebut dalam menjalankan tugas nya.
“Kita semua berharap agar kejadian serupa tidak sampai terulang kembali, terlepas banyak Kawan – kawan kita dari PT. Haleyora Powerindo yang berafiliasi dengan Serikat Pekerja Elektronik Elektrik Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia ( SPEE FSPMI ) , sampai berita ini di rilis pun belum diketahui waktu dan lokasi pencabutan meteran listrik di daerah mana dan hingga saat ini belum ada jawaban dari pihak-pihak terkait, termasuk dari PLN setempat”, harapnya salah satu warga yang tidak mau di sebutkan namanya
Kita berharap agar pihak kepolisian dapat mengungkap kasus terkait pengeroyokan ini sehingga pelaku Pengeroyokan tersebut mendapat hukuman yang setimpal dan menjadi pembelajaran untuk masyarakat agar hal seperti ini tidak terulang kembali. “Aa iyoes”