Usai Nonton Angka Jadi Suara, Buruh Semarang Deklarasi Aliansi Anti Kekerasan Seksual

Semarang, KPonline – Puluhan buruh perempuan lintas federasi di Kota Semarang menggelar agenda diskusi dan nonton bareng film documenter “Angka Jadi Suara”, Sabtu (20/5/2017) di De Lasco Resto, Jl. Citarum, Kota Semarang.

Ada beberapa federasi serikat pekerja yang terlibat dalam agenda tersebut. Diantaranya FSPMI, KSPN, FSPI, SP Reformasi dan FSPLN. Selain itu, ada beberapa lembaga lain yang turut serta yaitu Yasanti, LBH Semarang dan LRC-KJHAM.

Suasana nonton bareng diskusi film Angka Jadi Suara di Semarang.

Dalam diskusinya lebih banyak menyoroti tentang kasus-kasus tindakan pelecehan dan kekerasan seksual yang kerap di hadapi buruh perempuan.

Diskusi tersebut senada dengan film documenter Angka Jadi Suara yang di produksi oleh Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP).

Angka Jadi Suara

Film berdurasi 22 menit itu mengungkap dugaan praktik-praktik pelecehan seksual yang dialami para buruh perempuan di KBN Cakung, Jakarta Utara. Berdasarkan pengaduan yang dikumpulkan Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP), sebanyak 25 buruh perempuan di 15 pabrik mengaku mengalami pelecehan seksual.

Diskusi tentang kekerasan seksual terhadao buruh perempuan.

Alur cerita dirangkai melalui perjuangan para buruh perempuan yang tergabung dalam Komite Buruh Perempuan KBN, yang ingin menghapus praktik-praktik pelecehan seksual di tempat mereka bekerja. Sebagian dari anggota Komite Buruh Perempuan juga merupakan korban pelecehan seksual yang mencoba bangkit dan berusaha menghentikan tindakan amoral itu.

Komite Buruh Perempuan bergerak dari hunian ke hunian mendiskusikan isu pelecehan seksual dengan rekan-rekan sesama buruh. Dari ruang diskusi yang dibangun Komite Buruh Perempuan KBN, fakta-fakta tersebut dihimpun menjadi data. Data itu kemudian diperlihatkan kepada pengelola KBN hingga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, yang muncul dalam salah satu adegan di film itu.

Mereka juga menampung pengaduan dari para korban sekaligus melakukan riset sejak 2012 tentang isu tersebut, yang juga menjadi bahan cerita film Angka Jadi Suara.

Deklarasi Buruh Perempuan Anti Kekerasan Seksual

Setelah melakukan diskusi dan nonton bareng film documenterAngka Jadi Suara, para buruh perempuan yang mewakili masing-masing federasi serikat buruh dan lembaga yang hadir sepakat untuk mendeklarasikan “Buruh Perempuan Anti Kekerasan Seksual Kota Semarang”.

Foto bersama usai pemutaran film Angka Jadi Suara

Beberapa isu yang kedepannya akan mereka kampanyekan, yaitu :

1. Menolak segala bentuk Kekerasan , Diskriminasi dan Intimidasi terhadap buruh perempuan.

2. Menuntut perusahan untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, aman dan terbebas dari kekerasan khususnya kekerasan seksual.

3. Mengajak seluruh buruh baik perempuan maupun laki-laki terlibat aktif untuk penghapusan kekerasan seksual.

4. Mendorong penegakan hukum untuk seluruh kasus-kasus kekerasan seksual khususnya yang terjadi pada buruh perempuan.

5. Mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual.

Tak hanya itu, deklarasi ini juga mereka tegaskan sebagai satu bagian Aliansi Buruh Perempuan Kota Semarang yang kedepannya akan terus melakukan kampanye-kampanye terkait hak-hak buruh perempuan.

(Afg/Nkh)