Ucapan Ulang Tahun Untuk A. Taupik Hidayat Berseliweran di Media Sosial

Bekasi, KPonline – Doa dan ucapan selamat ulang tahun berbagai versi untuk A. Taupik Hidayat, S.H.,S.E, Calon Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dapil Jawa Barat yang juga ketua Umum Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PP SPL FSPMI) berseliweran di banyak grup dan status whatsapp pada Rabu, 26 Juli 2023.

Tak bisa dipungkiri aktivis buruh yang akrab dipanggil Karuhun yang lahir pada tanggal 26 Juli 1969 atau tepatnya 54 tahun silam ini, sepak terjangnya di dunia perburuhan cukup gemilang.
Beberapa jabatan yang ia emban dan masih aktif hingga sekarang diantaranya :

Bacaan Lainnya

1. Ketua PUK SPL FSPMI Gunung Garuda Group
2. Ketua Umum Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PP SPL FSPMI)
3. Wakil Ketua Majelis Nasional Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (MN DPP FSPMI)
4. DPC PERADI Cikarang (Perhimpunan Advokat Indonesia)
5. Ketua Dewan Pembina Yayasan Rumah Etika dan Sosial

Selain itu A. Taupik Hidayat merupakan salah satu tokoh muda pada saat itu yang terlibat dalam deklarasi SPMI (sekarang FSPMI) di Hotel Tirta Gangga, Garut pada 4 – 7 Februari 1999. Maka tak heran jika namanya terukir bersama deklarator pendiri serikat pekerja FSPMI lainnya.

Sederet jabatan penting pun pernah ia emban pada waktu itu diantaranya :

1. Sekretaris PC SPL FSPMI Kabupaten/Kota Bekasi
2. Ketua PC SPL FSPMI Kabupaten/Kota Bekasi
3. Sekretaris sekretariat bersama FSPMI Bekasi (sekarang KC FSPMI)
4. Dewan pengupahan Kabupaten/Kota Bekasi pertama
5. Tim perumus Undang-undang No.13 tahun 2003

Informasi yang dihimpun Koran Perdjoeangan, A.Taupik Hidayat saat ini ditugaskan oleh organisasi untuk menjadi calon Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dapil Jawa Barat dengan harapan apa yang menjadi cita-cita buruh memiliki perwakilan di DPD RI dapat terwujud.

Beberapa waktu yang lalu ia juga menghadiri acara Tarawangsa di wilayah Sumedang. Dikutip dari beberapa tulisan secara etimologi, Tarawangsa berasal dari tiga gabungan kata yakni Ta – Ra – Wangsa. Ta merupakan akronim dari kata ‘Meta’ berasal dari bahasa Sunda yang berarti pergerakan, lalu ‘Ra’ berarti api yang agung sama dengan arti Ra dalam bahasa Mesir analogi api yang agung adalah matahari. Dan yang terakhir ‘Wangsa’ sinonim dari kata Bangsa, manusia yang menempati satu wilayah dengan aturan yang mengikatnya.

“Tarawangsa sebuah tradisi seni dan budaya masyarakat Sumedang sebagai satu diantara rasa syukur kepada alam yang jarus tetap terjaga,” kata A. Taupik Hidayat. (Yanto)

Pos terkait