Tidur itu Saudaranya Mati, Jadi Jangan Terlalu Banyak Tidur

Pasuruan, KPonline – Pengajian umum kuliah subuh yang rutin diadakan setiap Ahad pagi pukul 05.00 WIB di Masjid Toha Pondok Pesantren Sunniyah Salafiyah (Sunsal), Jl. Sidogiri KM 1, Kraton, Kabupaten Pasuruan, Ahad (1/3/2020).

Selalu dipenuhi oleh ratusan muslimin, muslimat, tua maupun muda, pekerja ataupun pelajar. Membahas kajian hadist kitab Syifa’us Syaqim yang disampaikan oleh Habib Taufiq Assegaf.

Bersabda Rasulullah Saw :
“Tidur itu saudaranya mati, dan orang mati tidak ada di Surga.”

Hadits ini menerangkan bahwa jangan terlalu banyak tidur, karena orang di Surga tidak tidur. Terus bagaimana ya banyak ibadah, jangan tidur dijadikan prioritas, secukupnya saja, ibadah yang maksimal.

Bisa dibayangkan kalau orang itu tidurnya setiap hari 8 jam, berarti sepertiga umurnya dibuat tidur, sedangkan sisanya 16 jam tidak mungkin ibadah saja, dipotong masa kecil, dipotong makan, kerja, sepak bola, nonton TV/HP. Jangan-jangan umur 60 tahun ibadahnya tidak sampai 6 tahun jika di total.

“Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku” (Q.S adz-Dzaariyaat ayat 56)

Kerugian orang yang banyak tidur :

1. Banyak lupa
2. Wataknya malas
3. Kadang-kadang jiwanya buruk
4. Pencernaan kurang bagus
5. Mata gampang terganggu
6. Syahwat melemah
7. Spermanya kurang bagus sehingga pengaruh ke anaknya mudah lemah dll.

Apalagi tidur setelah sholat Subuh dan Ashar itu lebih parah mudhorotnya,
Tidur setelah sholat Subuh kenapa tidak boleh karena bisa menyebabkan kefakiran, bisa mencegah lancarnya rezeki, dan tidur setelah sholat Ashar membuat daya pikir melemah.

Tidur di malam hari itu bermanfaat, tapi jangan terlalu banyak, usahakan Qiyamullail (sholat malam).
Tidur yang bagus itu di siang hari sesaat sebelum Dzuhur, cukup setengah jam baik untuk menambah daya ingat.

Diriwayatkan bahwa orang yang fakir di hari kiamat tidak punya Qiyamullail, dan dua raka’at di malam hari itu simpanan sangat berharga di surga, karena emas, permata, berlian itu tidak ada harganya di sana.

Orang yang tidur terus, telinganya dikencingi Syaitan. Ini ada yang bilang majas/perumpamaan, ada yang menyatakan Al-Haqiqah atau benar, karena ditubuh manusia itu mengalir aliran darah, dan kamarnya syaitan di hidung serta toiletnya di telinga.

“Barang siapa yang malam hari meninggalkan kasurnya untuk melakukan Qiyamullail maka masuk Surga tanpa hisab.”

Syaiddina Ali bin Abi Thalib pernah berkata :
“Termasuk kebodohan orang yang tidur setelah Subuh.”
“Termasuk kebodohan orang yang tertawa tanpa sebab.”
Tertawa itu lambang kebahagiaan, dan bahagia itu jika ada yang mengagumkan, yang istimewa bisa dibanggakan.

Ali bin Abi Thalib mendapatkan hikmah karena 4 hal :

1. Sedikit tidur
2. Sedikit makan
3. Sedikit bicara
4. Tidak pernah menyimpan harta untuk esok hari.
Tidak ada yang menyimpan makanan yang hidup ini kecuali 3 yaitu :
– Tikus
– Semut
– Manusia

Tidur yang benar itu miring ke kanan dan menghadap kiblat.
Tidur miring ke kiri itu membuat jantung tertekan, dan tidur jangan tengkurap karena tidurnya orang malas.
Kalau tidak berebah sambil menikmati kebesaran Alloh SWT.

Karena itu tidurlah ikuti aturan baginda Nabi, kemudian bangunnya juga ikuti aturan yang dianjurkan baginda Nabi. (Dede Faisal RA)