Tak Punya Kartu Identitas Apapun, Mbah Kacang di Bantu Advokasi JamkesWatch

Sidoarjo, KPonline – Tepatnya hari Selasa (20/03/2018) pukul sebelas malam, telah masuk sebuah notifikasi pesan dari pembina Jamkes Watch Nurrudin Hidayat  di grup media sosial Jamkes Watch

Tak disangka ada sebuah kasus yang terbilang berat, karena team Jamkes Watch diharuskan turun langsung ke lapangan guna mendampingi dan mengawal secara langsung pasien yang diduga sedang membutuhkan penanganan medis segera dan tanpa identitas yang jelas.

Bacaan Lainnya

Rabu pagi (21/03/2018) Jamkes Watch bergerak, Supadi (79th) begitu pria sepuh tersebut biasa dipanggil, yang tinggal di sebuah kos kecil uk 5×6 dan beralaskan palet tersebut, tampak duduk lemas terdiam di tempat tidur

Ambulance Jamkes Watch tiba di kos Mbah Kacang

Pria yang tak punya identitas apapun, baik berupa KTP maupun KK ini, terus menerus memegangi bagian perut beliau yang terasa nyeri.

Menurut info, relawan sosial yang pernah mendampingi langsung pria yang terkenal dengan panggilan Mbah Kacang ini yakni Nita, pasien pernah di bawa di IGD di salah satu klinik swasta di Sidoarjo, dan hasilnya jantung pasien mengalami bengkak dan paru paru beliau terdapat air.

Karena pria yang sehari harinya berjualan kacang rebus keliling tersebut tidak mempunyai penjamin apapun termasuk BPJS Kesehatan plus identitas yang belum valid Mbah Padi pun akhirnya dibawa pulang kembali ke kos yang terletak di Bluru Kidul.

Hingga pada akhirnya, usai lobby panjang dengan berbagai instansi terkait, team Jamkes Watch memutuskan untuk membawa pasien ke IGD salah satu rumah sakit daerah terbesar di Kab/Kota Sidoarjo.

Alhamdulilah gayung pun bersambut, dengan dibawa oleh ambulance dari Jamkes Watch, team pun bergerak menuju rumah sakit dan proses registrasipun lancar, beruntungnya lagi si Mbah langsung di tangani oleh team dokter di IGD

” Apapun dan bagaimanapun kondisi pasien, entah beridentitas ataupun sebaliknya jangan pernah takut untuk dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan pengobatan, karena setiap warga negara di sini mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan hal tersebut, tinggal kita sebagai relawan harus paham dan mengerti alur maupun prosedur mekanisme penjaminan biaya di rumah sakit, karena sehat itu hak rakyat ” ujar Nurrudin Hidayat pembina Jamkes Watch.

(Bobby – Sopir Ambulan)

Pos terkait