Tak di Daftarkan BPJS, Buruh PT PHS Papaso Sumut Gelar Aksi Demo

Tabagsel,KPonline – Ratusan massa Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Aneka Industri (SPAI) Federasi Serikat Pekerja Metal (FSPMI) gelar aksi unjuk rasa di depan kantor manajemen PT. Permata Hijau Sawit (PHS) kebun Papaso, Rabu (21/10/2020)

Ratusan buruh itu datang bersama dengan sejumlah Mahasiswa Peduli Buruh Padang Lawas yang akan menuju kawasan kantor manajemen PT. PHS Papaso

“Kami turun aksi unjuk rasa bukan karena ada unsur paksaan, tapi karena memang atas kemauan sendiri untuk menuntut hak kami sebagai buruh,” ujar salah seorang buruh yang ikut unjuk rasa kepada Media, di lokasi.

Aksi unjuk rasa itu diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dipandu oleh Ilham Soleh mahasiswa peduli buruh (PMB).

Amaluddin Siregar ketua PUK SPAI FSPMI PT. PHS kebun Papaso, memulai orasinya dengan sapaan akrabnya kepada buruh, hidup buruuuh…!!!

“Kita telah merasakan bekerja di perusahaan ini, akan tetapi kita belum merasakan kesejahteraan itu berpihak kepada kita dan masih jauh dari kata sejahtera. Oleh karenanya, kita datang berunjuk rasa untuk menuntut hak-hak kita sebagai pekerja di perusahaan ini. Kita bukan Budak dari perusahaan akan tetapi kita buruh perusahaan. Yang Semestinya harus sejahtera sesuai dengan ketentuan undang-undang 13 tahun 2003,” orasi Amaluddin dihadapan ratusan masa.

Masih dalam orasi amaludin Siregar, menyatakan dengan tegas “daftarkan segera seluruh pekerja BHL sebagai peserta BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), karena itu merupakan hak pekerja”, tegasnya.

Ratusan buruh demo di depan kantor manajemen PT PHS Papaso dan di dampingi seluruh mahasiswa peduli buruh dan jajaran kepolisian polres Palas. Foto : Andolan Harahap

Darwin Simatupang sebagai camat dari Kecamatan sosa Timur yang turut hadir dalam aksi unjuk rasa itu, ikut orasi menyampaikan aspirasi daripada pekerja dan mewakili masyarakat sosa Timur

Camat sosa Timur pun menghimbau kepada peserta aksi unjuk rasa “tetap satu komando, satu tujuan, jangan melakukan aksi anarkis”, imbuhnya.

“kita dari pemerintah kecamatan, akan terus membantu dan mendorong perusahaan senantiasa menunaikan hak-hak pekerja seperti jaminan kesehatan, jaminan ketenagakerjaan sesuai undang-undang yang berlaku”, pungkas camat Sosa Timur di depan kantor PT PHS.

Tak kalah penting juga, sekretaris KC FSPMI Palas Tabagsel sekaligus ketua JAMKES WATCH Tabagsel dengan dalam orasinya, “apabila perusahaan tidak mendengarkan apa yang kita aspirasikan, kita akan tetap melakukan aksi unjuk rasa untuk hari hari berikutnya”, pungkas Uluan Pardomuan Pane.

Tak lama menunggu, pihak manajemen perusahaan pun keluar untuk menanggapi apa yang menjadi tuntutan para buruh

Anwar Soleh Harahap Humas PT Permata Hijau Group (PHG) memberikan jawaban atas tuntutan para buruh, “Sesuai dengan kesepakatan 16 (enam belas) poin bersama dengan Edi Gusanto HDR perusahaan, 11 (sebelas) poin di antaranya sudah kita realisasikan. Tinggal 4 poin lagi dan itupun sudah kita susun perencanaannya dengan baik serta akan segera terealisasikan.

Tinggal satu poin di antaranya telah kita anggap gugur Karena yang bersangkutan telah mengundurkan diri dari perusahaan, karena mungkin bekerja diluar sana akan lebih baik untuknya. yang pada awalnya, ibu Ratna Dewi bekerja sebagai karyawan rawat bayi menjadi perawatan jalan kini beliau sudah tak lagi bekerja di perusahaan ini”, jawabnya di hadapan para peserta aksi Unras. (Andolan Harahap)