Suara Lantang Buruh Dalam Pertemuan Bina Kamtibmas Polda Metro Jaya

Jakarta, KPonline – Beberapa perwakilan dari Serikat Pekerja/ Serikat Buruh menghadiri undangan “Bina Kantibmas” Dari Polda Metro Jaya yang diselenggarakan di hotel Puri Denpasar Kuningan pada 17-18 Juli 2018 yang dihadiri seluruh Konfederasi / Federasi SP/SB, beserta LSM dan ormas yang ada di DKI Jakarta. Tujuan sosialisasi ini sebetulnya bagus, agar semua mengetahui aturan yang diberlakukan. Dalam pertemuan ini dijelaskan dan berinteraksi tentang suplemasi hukum, akan tetapi ketika pihak SP/SB, LSM dan ormas saling terjadi interaksi dengan pertanyaan pihak Polda hanya mengalir datar penyampaiannya.

Tak ketinggalan Sekjen DPP FSPMI Riden Hatam Aziz yang hadir beserta beberapa FSPMI DKI Jakarta yang seperti Dadang Cahyadi, Rifqi Mubarok dan Budi Santoso melakukan interaksi dengan beberapa pertanyaan.

Bacaan Lainnya

Rifqi Mubarok, salah satu perwakilan serikat buruh FSPMI DKI yang hadir menyampaikan bahwasanya kegaduhan yang terjadi di negeri ini akibat tidak hadirnya peran negara, tidak beraninya pemerintah berpihak kepada rakyatnya.

 

 

Beberapa faktor penyebab negara kita tidak aman dan gaduh menurut pandangan aktifis buruh adalah :

1. Tidak tegaknya supremasi hukum di negeri ini, karena kita tahu begitu banyak korban ketidakadilan di negeri ini dan hukum berpihak kepada kepentingan bukan kepada keadilan, seperti jasus “Lucu-lucuan” yang menghina Presiden, beda dengan kasus-kasus sebelumnya yang di vonis bersalah dan menjalani hukuman penjara, berarti memang jelas ada diskriminasi, dan masih sangat banyak lagi kasus-kasus lainnya.

2. Ketimpangan ekonomi, ini sangat jelas dan nyata karena gap Gini Ratio yang begitu jauh, yang miskin terus dan semakin miskin, yang kaya terus bertambah kaya. Dan pemerintah tidak berani mengambil resiko untuk membenahi roda ekonomi mengeluarkan kebijakan yang mampu mensejahterakan rakyatnya. Bayangkan rakyat terus di tindas, rakyat terus di cekik lehernya karena untuk memenuhi biaya kebutuhan hidup dampak dari tidak mampunya pemerintah dalam mengelola negara, karena kita tahu solusi terbaik agar berputer roda ekonomi adalah dengan meningkatkan daya beli masyarakat dengan menaikan pendapatan masyarakat seperti menaikan upah pekerja serta berani mengambil resiko untuk mengendalikan harga kebutuhan hidup bagi keberlangsungan kehidupan rakyat Indonesia yang berkecukupan.

3. Sempitnya lapangan pekerjaan dan tidak jelasnya masa depan generasi bangsa karena system kerja kontrak dan Outsourching sehingga menyebabkan angka kriminalitas menjadi tinggi, kenapa Itu terjadi? Karena memang generasi muda butuh peran negara untuk menjamin masa depannya sesuai dengan amanat konstitusi bahwa “Negara wajib memberikan pekerjaan dan upah yang layak bagi rakyatnya.”

Bisa dibayangkan ketika Kkbutuhan biaya hidup terus melejit sedangkan dia tidak punya kesempatan bekerja maka bisa jadi hal-hal buruk itu terjadi seperti tindakan kriminal guna memenuhi biaya kebutuhan hidup. Maka disinilah negara harus hadir.

Jika negara hadir dan berpihak serta berani mengambil resiko demi kepentingan rakyat Indonesia, maka Indonesia akan menjadi aman tentram dan sejahtera tutur Rifqi Mubarok.

 

(RM)

 

 

Pos terkait