Sosialisasi Tolak Omnibus Law Cipta Kerja, FSPMI Tangerang Gelar Sepeda Sehat Merak-Tangerang

Cilegon, KPonline – Pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja terus dilakukan Pemerintah meski ditengah pandemi Covid-19, Pemerintah mengklaim bahwa RUU Omnibus Law Cipta Kerja akan membuka jutaan lapangan kerja bahkan meningkatkan investasi.

Namun disisi lain, buruh menilai Omnibus Law Cipta Kerja sangat merugikan bahkan menyengsarakan buruh dan rakyat.

Beberapa kali upaya dan diskusi Serikat Pekerja/Serikat Buruh dalam menyampaikan aspirasinya tidak digubris oleh Pemerintah, maka atas sikap Pemerintah itu, rencananya jutaan buruh akan melakukan Mogok/unjuk rasa serentak secara Nasional diberbagai wilayah se-Indonesia atau biasa disebut Mogok Nasional.

H-2 Mogok Nasional, Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (KC-FSPMI) Kab/Kota Tangerang dan Tangerang Selatan, menggelar sosialisasi ke masyarakat, dampak buruknya Omnibus Law Cipta Kerja bagi Buruh dan rakyat, dengan konsep sepeda sehat Goeser FSPMI Tangerang Raya dari Merak sampai Tangerang. Sabtu (03/10/2020)

Kegiatan tersebut rencananya akan digelar selama dua hari, yaitu Sabtu – minggu (3-4/10/2020), dengan jarak perjalanan yang akan ditempuh sekitar 93,0 Km.

Peserta dari sepeda sehat, merupakan perwakilan dari masing-masing sektor Serikat Pekerja Anggota (SPA) FSPMI dan anggota Garda Metal Tangerang Raya.

Tepat pukul 08.30 WIB, peserta goeser start dari terminal pelabuhan merak menuju jalur arteri Cilegon – Serang – Balaraja – Tangerang. Dan peserta tetap mematuhi aturan protokol kesehatan dengan melakukan jaga jarak dan memakai masker.

Setelah sampai di wilayah kawasan industri krakatau stell Cilegon, Team goeser beristirahat sejenak melepas rasa lelah dan letih di sebuah pangkalan ojek.

Disela-sela istirahat, Sujiatin selaku sekda GM Tangerang raya saat di wawancarai tim media perdjoeangan menjelaskan tujuannya melakukan goeser.

“Tujuan melakukan goes sepeda sehat ini, yakni mensosialisasikan kepada masyarakat, terhadap isu aksi Mogok Nasional buruh dan meminta kepada Pemerintah dan DPR-Ri untuk menghentikan, mencabut, dan menghapus RUU Omnibuslaw klaster ketenagakerjaan.” Ucapnya

“Semoga team goeser selalu di beri kesehatan dan keselamatan sampai tujuan, goeser sehat dan buruhpun kuat.” Tambahnya

Pengurus PC SPAMK sekaligus Ketua Jamkestwatch Tangerang, Sunarto, mengatakan dalam upaya penolakan Omnibus Law, buruh juga harus tetap sehat, karena jika buruh sehat keluarga pun sejahtera.

Lanjutnya, Ia menjelaskan, bahwa Omnibus Law adalah bentuk penghianatan negara terhadap rakyat dan bukti gagalnya DPR-RI dan pemerintah dalam melindungi rakyatnya bahkan dengan adanya Omnibuslaw memunculkan kesengsaraan dan memiskinkan rakyat sampai ke anak cucu kelak.

Penulis : Mumun
Foto : Ridwan. J