Si Jalu Mengawal Aksi Buruh Cianjur

Cianjur, KPonline, – Mobil komando FSPMI Purwakarta, sudah tiba di Cianjur, sejak Rabu dini hari, sekira pukul 04:00 WIB. Kehadiran si Jalu di wilayah Lumbung Padi ini, tentu saja dalam rangka mengawal aksi Aliansi Buruh Cianjur Menggugat. Tentu saja, kehadirannya sangatlah ditunggu-tunggu oleh buruh-buruh Cianjur, terutama buruh-buruh yang tergabung dalam FSPMI Cianjur.

Sebuah mobil komando, menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam sebuah perjuangan dan pergerakan, terutama gerakan kaum buruh. Seperti yang telah kita ketahui dan pahami, bahwasanya dalam menyuarakan issue-issue perjuangan di parlemen jalanan, dibutuhkan pengeras suara yang cukup mumpuni. Sehingga issue-issue yang disuarakan dari mobil komanda, dapat digaungkan.

Bacaan Lainnya

Dengan pelantang suara yang mumpuni dan peralatan yang cukup lumayan canggih, si Jalu seakan menjadi primadona bagi buruh-buruh FSPMI. Terlebih-lebih bagi FSPMI Purwakarta, pemilik dari si Jalu yang gagah perkasa. Seperti yang diungkapkan oleh Muhammad Ali Mudin, Ketua PUK SPAI-FSPMI PT. Pou Yuen Indonesia kepada Media Perdjoeangan.

“Si Jalu kami pinjam, untuk menyuarakan suara-suara kaum buruh Cianjur. Mulai 25 November hingga 27 November 2020, kami buruh-buruh Cianjur yang tergabung dalam Aliansi Buruh Cianjur Menggugat (ABC Menggugat), kembali akan turun ke jalan. Hal ini kami lakukan, sebagai bentuk protes keras kami, atas tidak dinaikkannya UMK Kabupaten Cianjur,” ungkap Ali.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, bahwa beberapa hari yang lalu, Pjs Bupati Cianjur dan serikat buruh/serikat pekerja yang ada di Cianjur telah bersepakat, untuk menaikkan UMK Kabupaten Cianjur sebesar 8%. Akan tetapi, pada surat rekomendasi yang disampaikan kepada Gubernur Jawa Barat, ternyata UMK Kabupaten Cianjur 0% alias tidak naik.

Hal ini tentu saja membuat marah buruh-buruh Cianjur, yang mengakibatkan mereka akan kembali turun ke jalan pada Rabu 25 November 2020 hingga 27 November 2020. Pun meski, masih dalam bayang-bayang pandemi Covid-19, apa yang dilakukan oleh buruh-buruh Cianjur merupakan sesuatu hal yang terpaksa.

“Dengan terpaksa, kami harus turun ke jalan kembali. Dengan tidak naiknya upah kami, dan begiti drastisnya kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, hal-hal itulah yang menyebabkan kami harus turun ke jalan,” pungkas Ali.

Aksi mogok kerja dan unjuk rasa yang akan diikuti oleh puluhan ribu buruh yang ada di Cianjur ini, rencananya akan digelar selama 3 hari. Dan akan mendapatkan dukungan dari si Jalu, mobil komando FSPMI Purwakarta yang mulai melegenda saat ini. (Fauzi/Editor : RDW/Foto : Galih)

Pos terkait