Seruan Tegas Pangkornas Garda Metal dan Ketua KC FSPMI Purwakarta Menjaga Kehormatan Serikat Pekerja

Seruan Tegas Pangkornas Garda Metal dan Ketua KC FSPMI Purwakarta Menjaga Kehormatan Serikat Pekerja

Purwakarta, KPonline – Dalam dunia gerakan buruh yang keras dan penuh tantangan, integritas organisasi menjadi benteng terakhir yang tak bisa ditawar. Hal inilah yang kembali ditegaskan oleh Pangkornas Garda Metal Supriyadi Piyong, serta Ketua Konsulat Cabang FSPMI Purwakarta Fuad BM, dalam sebuah percakapan di Grup WhatsApp FSPMI Purwakarta. Sabtu, (28/6).

Keduanya mengangkat satu pesan penting: Menjaga nama baik organisasi adalah tugas moral dan strategis bagi setiap anggota serikat pekerja”.

Pangkornas Garda Metal, yang juga dikenal sebagai salah satu motor penggerak perjuangan buruh FSPMI, hadir dengan pesan tajam namun membangun.

“Kalau bukan kita yang menjaga nama baik organisasi kita, siapa lagi? Ini bukan hanya soal pencitraan. Ini soal tanggung jawab, marwah perjuangan, dan masa depan kelas pekerja. Terlebih, nama baik FSPMI Purwakarta”.

Supriyadi pun menambahkan bahwa menjaga nama baik organisasi adalah bentuk penghormatan terhadap para pendiri dan pejuang awal serikat. Jika hari ini serikat bisa berbicara di hadapan pengusaha dan pemerintah, itu karena dulu ada yang berani melawan ketidakadilan.

“Jangan nodai perjuangan itu hanya karena ego sesaat atau nafsu kekuasaan”

Fuad BM, Ketua KC FSPMI Purwakarta pun memperkuat pernyataan tersebut. Baginya, nama baik organisasi bukan sekadar reputasi di mata publik, tetapi juga soal menjaga kepercayaan anggota serta memastikan arah perjuangan tetap dalam rel yang benar.

“Nama baik serikat bukan dibentuk dalam satu hari. Ia adalah hasil dari kerja kolektif bertahun-tahun. Maka jangan rusak hanya karena kepentingan sesaat atau tindakan individu yang mencoreng marwah organisasi”.

Organisasi sejati tidak dibangun di atas kultus individu atau kepentingan pragmatis, melainkan pada nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keberanian, dan tanggung jawab. Dan menurut Supriyadi, Garda Metal sebagai salah satu pilar FSPMI, berkomitmen menanamkan nilai-nilai ini kepada seluruh anggotanya, terutama generasi baru buruh yang masuk dalam lingkaran perjuangan.

“Ada godaan di luar sana untuk menggunakan nama organisasi demi kepentingan pribadi, baik itu jabatan, proyek, maupun pengaruh. Ini berbahaya. Ketika nama serikat digunakan untuk sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan perjuangan buruh, maka yang rusak bukan hanya orangnya, tapi kepercayaan publik dan bahkan kekuatan kita sendiri”

Fuad menambahkan bahwa tantangan serikat saat ini bukan hanya dari eksternal seperti union busting, kriminalisasi, dan tekanan perusahaan, tetapi juga dari dalam. Terkadang, ulah satu atau dua oknum bisa merusak kerja keras ratusan pengurus dan ribuan anggota.

“Integritas pengurus adalah cermin organisasi. Jika pengurus terlibat kasus moral, penyalahgunaan kewenangan, atau melakukan tindakan yang bertentangan dengan prinsip serikat, maka organisasi harus bertindak tegas. Bukan membela individu, tapi menyelamatkan kehormatan bersama”

Fuad pun mengingatkan bahwa nama baik organisasi FSPMI dan Garda Metal tidak lahir dari ruang kosong. Ia dibangun di atas sejarah panjang pengorbanan, pengusiran, pemecatan, bahkan penjara. Banyak pengurus FSPMI dan Garda Metal yang harus kehilangan pekerjaan dan kebebasannya karena membela buruh.

“Mereka yang mengorbankan segalanya untuk organisasi tidak pernah menuntut balas jasa. Yang mereka minta hanya satu yaitu jaga nama baik organisasi, teruskan perjuangan,” ujarnya.

Menjaga nama baik organisasi bukan sekadar wacana. Ia adalah denyut nadi yang membuat serikat pekerja tetap hidup, dipercaya, dan berpengaruh. Bagi Supriyadi Piyong dan Fuad BM, kehormatan organisasi adalah tanggung jawab kolektif. Tidak ada yang boleh abai, tidak boleh ada yang merasa kebal.

“Di luar sana mungkin ada banyak organisasi. Tapi kita punya satu nama. Satu kehormatan. Mari kita jaga bersama-sama”