Seorang Buruh Jadi Korban Penipuan Online

Bekasi, KPonline – Belum genap seminggu tepatnya Selasa (02/08/2023), seorang pekerja pabrik terkena penipuan berbasis online. Dia diduga terjebak saat diimingi – imingi dapat surprise point vocher dari aplikasi pinjaman uang. Pada akhirnya dia berhutang pinjol dan harus membayar cicilannya, padahal dia tidak dalam keadaan sadar dalam peminjaman, dan uang pinjaman pun raib dikuras penipu.

Nanang Saipuloh, selaku pekerja yang menjadi korban penipuan menceritakan kejadiannya kepada Koran Perdjoeangan, Jumat (11/08/2023). Awalnya dia mendapat panggilan whatshapp dari orang yang mengaku pihak aplikasi pinjaman online.

“Awalnya saya dihubungi via whatsap oleh nomor tidak dikenal, saya angkat. Dia mengaku dari pihak akulaku, kata dia saya mendapat surprise point vocher senilai satu juta rupiah. Saya tadinya masa bodoh dan bergumam dalam pikiran saya, ah ini mah penipuan,” kata dia.

“Saya tutup telpon panggilannya, tapi dia terus menelpon sampai saya merasa terganggu, dengan maksud ingin memarahinya, tapi entah kenapa pas angkat telpon kedua kalinya, saya seperti linglung, dan mengikuti saja apa yang dia ucapkan, sampai mengisi data untuk aplikasi,” lanut Nanang.

Yang bersangkutan kemudian melakukan pinjaman, sebesar 3,5 juta masuk ke aplikasi sea bank karena mengikuti intruksi pelaku. Dia pun protes kepada pelaku, kenapa jadi minjam uang.

“Dia bilang saya salah menuju ke menu dan saya disuruh masuk ke aplikasi sea bank, dia meyakinkan saya akan membantu membatalkakan pinjaman, dia mengirimi gambar barcode, ke pesan whatsap, dia nyuruh scan itu barcode, nanti pembatalan akan secara otomatis,” ujar Nanang.

“saya ikuti perintahnya pada akhirnya uang yang 3,5 raib, dengan dua kali scan barcode pertama 1 juta yang kedua 2,5 juta, setelah itu saya baru tersadar kalau saya tertipu,” pungkasnya.

Nanang menghimbau agar teman-temannya dan masyarakat lebih berhati – hati agar tidak menjadi korban seperti dirinya.

“Dari kejadian ini, saya berharap masyarakat lebih hati – hati lagi, karena modus penipuan sangat beragam, jangan sampai terjadi hal seperti yang saya alami. Saya harus menanggung hutang pinjol, dan harapan saya semoga, sebelum terjadi banyak korban pelaku tertangkap, karena sampai saat ini nomor pelaku masih terlihat aktif,” jelas Nanang. (Rojali)