Tuban, KPonline – Perjalanan pada Selasa pagi, tanggal 26 September 2017 diawali dari pantai Sowan. Jarum jam baru menunjukkan pukul 08.00 pagi.
Sesampainya di dekat Polsek Bancar, rombongan longmarch diberhentikan oleh kepolisian. Alasannya adalah untuk kordinasi.
Pimpinan organisasi yang melakukan longhmarch sebagian melakukan koordinasi. Sementara itu Ade Kenzo dan tim kesehatan yang membawa ambulance melanjutkan perjalanan.
Di tengah perjalanan, sekitar jam 11:30 wib, Ade Kenzo dan tim kesehatan memutuskan untuk melakukan istirahat di masjid.
Usai sholat Dzuhur, Ade Kenzo kembali didatangi pihak kepolisian dari Polsek Bancar. Kembali terjadi perundingan yang menghasilkan kesepakatan, Ade Kenzo dan tim ambulance melanjutkan perjalanan. Sementara tim pengawal pulang ke daerahnya masing-masing, seperti Surabaya, Semarang, dan beberapa daerah lain.
Ade Kenzo dan tim ambulance kembalu melanjutkan perjalanan, hingga memasuki wilayah Jawa Tengah.
Tetapi lagi-lagi perjalanan terhenti, karena dihadang oleh jajaran Polsek Bancar dan Polres Tuban. Kepolisian memaksa rombongan untuk kembali ke Polres Tuban.
Tetapi rombongan longmarch menolak untuk dibawa ke Polres Tuban. Ahirnya terjadi kesepakatan secara lisan, bahwa rombongan kembali ke Polsek Bancar.
Sebelum menuju Polsek Bancar, Ade Kenzo dan Monang (Pengurus DPW FSPMI Jawa Tengah) dipaksa naik mobil Patwal. Sementara rombongan yang lain mengikuti dari belakang dengan menggunakan mobil ambulance,
Sesampainya di dekat Polsek Bancar, mobil Patwal yang membawa Ade Kenzo tiba-tiba belok ke kanan dan melaju sangat kencang.
Melihat kejadian tak terduga, ambulance Jamkeswatch mengejar mobil Patwal. Situasinya mirip seperti kejar-kejaran. Hingga memasuki daerah yang asing, karena tim ambulance yang dikirim dari Bekasi memang tidak mengetahui daerah Tuban.
Setelah kurang lebih satu jam, mobil Patwal masuk ke Polres Tuban. Hingga berita ini diturunkan pada pukul 20:55, Ade Kenzo dan rombongan longmarch masih berada di Polres Tuban.
Penulis: Arif
