Santuni Sawatik Wanita Berusia 83 Tahun, KAPAS Himbau Pemerintah Lebih Peduli

Tanjung Balai, KPonline – Komunitas Afinitas Peduli Antar Sesama (KAPAS) Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara, santuni wanita paru baya berusia 83 tahun, Rabu (14/4/2021).

Sawatik adalah seorang wanita berusia 83 tahun yang hidup dengan kedua cucunya. Sawatik juga sudah 2 tahun di tinggal suaminya (meninggal). Sawatik tinggal di Desa Sei lendir, Kecamatan Sei Kepayang barat Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera utara, di rumah seorang warga yang memberi kepercayaan kepada nya untuk menjaga dan merawat rumah tersebut dan sudah berjalan 11 tahun.

Sawatik tidak bekerja, ia bertumpuk pada penghasilan kiriman yang sesekali dari pemberian ke empat anaknya dari perantauan. Sedangkan kedua cucu yang di asuhnya adalah merupakan putra dari anak nya yang sudah bercerai.

“Di usia yang sudah terbilang tua, seharusnya Sawatik tidak lagi mendapati kehidupan yang tidak baik.” Ujar Filza Ketua KAPAS yang hari itu terlibat langsung dalam pemberian santunan kepada masyarakat kurang mampu.

Masih menurut Filza, “kita kaum muda harus lebih peka terhadap hal-hal seperti ini. Membantu mereka yang sangat-sangat membutuhkan. Walau tidak banyak, setidaknya dapat membantu mereka untuk meringankan sedikit bebannya” imbuhnya.

Dalam program KAPAS Peduli, hal memberi bantuan kepada masyarakat yang kurang beruntung adalah prioritas utama dari berdirinya organisasi KAPAS yang tercatat secara Notaris ini.

“Bukan mau pamer, hal yang kami lakukan ini sengaja kami sebarkan di media sosial, atau koran online agar menggugah hati masyarakat yang cukup dalam ekonomi untuk ikut berbuat seperti atau lebih dari yang kami buat. Terutama kepada Pemerintah yang terkait agar lebih peduli lah kepada rakyatnya, atau warganya yang sangat membutuhkan bantuan” ucapnya.

“Kami tidak mengutip dana ke siapapun dalam memberikan bantuan ke warga yang membutuhkan. Kami kolektif-an antar anggota KAPAS dan juga sumbangan dari hamba Allah yang insya Allah ikhlas. Bukan meminta-minta di pinggir jalan, atau mendatangi rumah – kerumah. Yang pasti hal kecil yang kami lakukan adalah murni dari kami, dari semampu kami dan dari ke ikhlaskan kami” tambahnya.

Saat di kompirmasi oleh KPonline, KAPAS yang memiliki kantor di Jl. M Abbas, simenanjung Kota tanjung balai ini berharap agar ada Pemerintah yang datang berkunjung dan memberikan solusi terhadap kemiskinan seperti Sawatik dan masyarakat lain yang kurang beruntung kehidupan ekonominya.

“Harapannya ya agar Pemerintah terkait melihat ini. Apakah mereka lapar, bagaimana jika mereka sakit dan bagaimana keberlangsungan hidup mereka kedepan. Ini sangat miris. KAPAS memohon kepada siapa saja, terkhusus pemerintah agar lebih memperhatikan hal tersebut.”tutupnya.