Sambutan Presiden JILAF Hiroyuki Nagumo Dalam Seminar KSPI-JILAF di Surabaya

Surabaya, KPonline – Japan International Labour Foundation (JILAF) kembali mengadakan seminar di Indonesia bekerja sama dengan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang diadakan di Surabaya dan Bekasi. Nengingat di dua kota tersebut banyak beroperasi perusahaan dari Jepang.

Untuk agenda di Surabaya,Hotel Bidakara Fancy Tunjungan Surabaya menjadi lokasi yang dipilih KSPI untuk pelaksananya dengan mengetengahkan Tema “ The Role of Government in Enchancing The Harmonious Industrial Relation in The Economic Crisis” pada Sabtu hingga Minggu tanggal 27 sampai 28 Oktober 2018.

Kegiatan ini sekaligus untuk merayakan 60 tahun hubungan diplomatik yang dihadiri oleh Presiden JILAF Hiroyuki Nagumo bersama Koji Suzuki dan Naohiri Tsuji.

Di dalam pembukaan seminar ini, Hiroyuki Nagumo menyampaikan bahwa sejak berdirinya, JILAF telah menyelenggarakan program pelatihan undangan di negeri Sakura sebanyak 3.185 kali (data hingga tahun 2016) dengan peserta sebanyak 103 ribu yang datang dari berbagai negara.

Setelah memahami kebutuhan serikat buruh di negara negara berkembang, maka JILAF mengadakan seminar di negara masing masing sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan sekitar. Serta menyelenggarakan proyek dukungan untuk kehidupan buruh di sektor informal.

Penulis (tengah), didampingi Presiden JILAF dan Sekjend KSPI

Khususnya di Indonesia seminar rutin dilakukan tiap tahun sejak 1994 dengan jumlah peserta sebanyak 1.500 orang (data hingga Maret 2018). Pada Desember mendatang 5 orang dari Indonesia akan kembali diundang untuk pelatihan di Jepang.

JILAF adalah wadah untuk meningkatkan pertukaran dan kerjasama internasional di bidang perburuhan, dengan tujuan memberikan sumbangan kepada pengembangan gerakan serikat buruh yang bebas dan demokratis serta pembangunan masyarakat dan perekonomian yang sehat di negara negara berkembang.

Hiroyuki yakin bahwa kerja sama internasional mengenai pembangunan social di bidang Ketenagakerjaan yang telah dilakukan mampu memberikan kontribusi terhadap kemajuan industry di negara berkembang, karena telah mempererat hubungan pekerja dan manajemen yang kontruktif di negara tersebut.

Selain itu juga telah berkontribusi pada stabilitas kondisi kerja srta lahirnya banyak pemimpin pro-Jepang yang membuatnya merasa bangga bisa memainkan sebagian peran diplomasi jepang.

Sebuah proyek bernama Supporting Grassroot Activities Trough the International Employers and workers network (SGRA) juga telah diluncurkan dengan alasan banyak negara berkembang di Asia mengalami kemajuan pesat namunkesenjangan social dan kemiskinan semakin lebar dan menjadi masalah sosial, sejak tahun fiscal 2011.

JILAF melaksanakan program SGRA dengan bantuan pihak Kementrian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang, membuka kantor di Thailand dan Nepal untuk kelancaran melaksanakan program.

Mereka berupaya membangun jaringan keamanan sosial akar rumput sambil memanfaatkan jaringan pekerja-manajemen tingkat internasional untuk menjangkau orang orang yang kurang mendapat bantuan memadai dari pemerintah,di India-Nepal, Nation Center mendirikan sekolah sekolah informal untuk menanggulangi anak anak yang yang bekerja karena kemiskinan.

Maka pada hari ini Hiroyuki Nagumo meminta dukungan serta kerjasama untuk upaya upaya yang dilakukan JILAF. (Khoirul Anam/Jawa Timur)