Said Iqbal: Kita Akan Ikut Menentukan Arah Kebijakan Bangsa dan Negara

Presiden KSPI Said Iqbal menyampaikan sambutan dalam Pembukaan Rakernas KSPI, 28 April 2018.\Kahar S. Cahyono

Jakarta, KPonline – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Hotel Grand Cempata, Jakarta Pusat, pada tanggal 28-29 April 2018. Rakernas kali ini mengangkat tema: Negara Sejahtera – Akhiri Kerakusan Korporasi.

Dalam sambutannya, Presiden KSPI Said Iqbal menyampaikan, Rakernas KSPI merupakan rangkaian dari diskusi dan seminar kebangsaan.

Bacaan Lainnya

“Selain diskusi terkait dengan cara memperkuat organisasi, kita juga akan mendengar gagasan dari para calon presiden 2019,” kata Said Iqbal.

Buruh perlu mendengarkan gagasan apa yang ada dalam calom pemimpin bangsa. Sehingga, ketika memilih presiden, tidak seperti membeli dalam karung. Bagaimana pun, posisi presiden memiliki peran strategis dalam membuat kebijakan yang menyejahterakan.

Suasana Rakernas KSPI yang diselenggarakan di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat.\Kahar S. Cahyono

Selanjutnya, kata Said Iqbal, May Day kita akan mengumumkan siapa calon presiden yang akan didukung oleh buruh.

“Kita tidak perlu merasa rendah diri. Sebab kita memiliki kekuatan yang real. Kita adalah penentu. Karena itu kita akan ikut serta menentukan arah kebijakan bangsa dan Negara ini,” ujar Said Iqbal yang disambut tepuk tangan peserta.

Oleh sebab itu, KSPI akan menentukan calon presiden yang akan didukung.

“Rakernas adalah ruang dimana kita akan berdepat untuk menentukan siapa calon yang akan kita dukung,” katanya. Lebih lanjut dia mengatakan, “KSPI ini milik kita semua orang. Karena itu setiap dari kita boleh menentukan arah kebijakan organisasi.”

“Tetapi ketika sudah diputuskan, hentikan berdebatan. Luruskan pandangan dan niat dan berjuang keras untuk menang.

Presiden KSPI Said Iqbal saat menyampaikan sambutan dalam Pembukaan Rakernas KSPI, 28 April 2018.\Kahar S. Cahyono

Said Iqbal mengingatkan, bahwa sikap KSPI adalah independent but not neutral.

Partai politik tidak boleh mengintervensi kebijakan serikat buruh. Tetapi ia tidak netral. Ikut menentukan.

“Karena kita ingin sebagai penentu. Maka tentukan sikapmu. Momentum pemilihan presiden menjadi penting untuk memastikan isu-isu kaum buruh tidak selalu berada di pinggiran,” tegasnya.

Said Iqbal berpesan, agar kader-kader KSPI angan takut jika ada yang mengkritik serikat buruh ingin meraih kekuasaan. Faktanya banyak pengusaha yang menjadi penguasa, anggota DPR. Akibatnya, banyak undang-undang yang bercitra pengusaha. Bahkan listrik terus naik pun kita tidak berdaya.

Oleh karena itu, KSPI akan berjuang untuk mengakhiri hal itu. Setiap kebijakan yang dihasilkan harus mendengar aspirasi kaum buruh.

Pos terkait