Said Iqbal : Bagaimana Rakyat Sejahtera Jika Negara Menjadi Agen Outsourcing Seumur Hidup

Jakarta, KPonline – Presiden Partai Buruh yang juga presiden KSPI, Said Iqbal, menyampaikan bahwa puluhan ribu buruh bakal turun ke jalan untuk menyambut rombongan longmarch jalan kaki Bandung – Jakarta yang akan tiba di depan Gedung MK dan Istana Merdeka pada Rabu, 9 Agustus 2023 besok.

Puluhan ribu buruh yang akan menyambut rombongan longmarch jalan kaki Bandung – Jakarta membawa lima isu diantaranya :

1. Cabut UU Cipta Kerja No 6 tahun 2023.
2. Naikkan upah minimum 2024 sebesar 15%.
3. Cabut presidential threshold 20 persen menjadi 0 persen.
4. Cabut UU Kesehatan.
5. Wujudkan jaminan sosial JS3H meliputi jaminan makanan, pendidikan, perumahan, air bersih, dan pengangguran.

“Partai Buruh satu nafas dengan serikat buruh. Karena itu, isu perjuangan Partai Buruh tidak akan berbeda dengan isu petani, nelayan, buruh migran, dan guru honorer. Apa yang menjadi perjuangan serikat buruh dan serikat petani secara otomatis menjadi agenda perjuangan Partai Buruh,” ujarnya.

Saat dikonfirmasi koran Perdjoeangan Said Iqbal mengatakan tolak omnibus law UU Cipta Kerja, merupakan puncak kekalahan politik serikat buruh. Bagaimana mungkin outsourcing seumur hidup dilegalkan oleh negara. Bahkan negara ditempatkan dalam omnibus law UU Cipta Kerja sebagai agen outsourcing.

“Apa maksud sebagai agen outsourcing? Negara yang menentukan melalui pemerintah, mana jenis pekerjaan yang boleh dan mana yang tidak boleh di outsourcing. Itu namanya agen,” kata Said Iqbal, Jumat (4/8/2023).

Menurutnya, hanya Indonesia negara yang ditempatkan sebagai agen outsourcing. “Tanpa klaster ketenagakerjaan pun, pengusaha sudah diuntungkan. Kita setuju investasi masuk. Tetapi karena rakus, maka omnibus law ditambah lagi klaster ketenagakerjaan dengan outsourcing seumur hidup dan negara ditempatkan sebagai agen outsourcing,” ungkapnya.

“Ini masalah kerakusan, bukan keseimbangan. Bukan tentang investasi mau masuk atau tidak. Buktinya hari ini juga tidak ada investasi yang masuk,” tegas Iqbal.

Walaupun memberlakukan outsourcing seumur hidup dan menempatkan negara sebagai agen, tetapi investor tidak tertarik. Upah murah juga mereka tidak tertarik. Kebijakan seperti itu sudah ketinggalan zaman. Ekonomi modern tidak suka dengan eksploitasi upah dan tenaga kerja.

“Partai Buruh akan melawan ini sampai menang. Oleh karena harus ada partai penyeimbang di parlemen. Sehingga serikat buruh dan petani bisa menyalurkan kepentingannya di sini,” kata Said Iqbal. (Yanto)