Bekasi, KPonline – Persiapan masa pensiun sebagai pekerja swasta memang layak kita rencanakan jauh-jauh hari, paling kurang dua tahun sebelum pensiun. Hal ini bertujuan agar kita tidak mengalami post-power syndrome, kondisi ketika seseorang hidup dalam bayang-bayang kekuasaan yang pernah dimilikinya dan belum bisa menerima hilangnya kekuasaan itu, setelah selesai mengabdi atau bertugas.
Perubahan drastis akan mulai dirasakan dari rutinitas yang berubah. Perubahan pertama dirasakan saat pagi hari, di mana biasanya seorang buruh sudah berangkat ke pabrik dan beraktivitas. Dengan pensiun atau purnatugas, seorang pensiunan akan memiliki waktu yang panjang dengan sedikit aktivitas dan tentu saja dengan kesibukan yang berbeda dengan sebelumnya ketika masih aktif sebagai karyawan. Waktu lapang ini harus diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
Dan para manajer sumber daya manusia, Serikat Pekerja harus tahu bahwa karyawan yang hendak pensiun membutuhkan pembekalan, Sebab, para pensiunan biasanya akan mengalami banyak kecemasan, entah itu kecemasan akan finansial mereka, kesehatan, kehilangan rekan sebaya atau pasangan.
Mereka membutuhkan pembekalan agar siap secara mental dan memiliki wawasan soal masa pensiun. Itu sebabnya, mereka membutuhkan masa persipan pensiun. Maka taka da salahnya serikat pekerja merundingkan dengan pengusaha agar ada masa persiapan pensiun (MPP) bagi karyawan swasta.
Misalnya saat memasuki masa pensiun atau purnatugas karyawan dibebaskan dari pekerjaan selama misal 1 tahun atau 6 bulan namun masih mendapatkan upah. “Hal ini perlu agar pekerja tidak mengalami post-power syndrome setelah pensiun”.
Belakangan terlihat beberapa serikat pekerja di tingkat unit kerja/perusahaan telah melakukan beberapa kegiatan yang bertujuan mempersipkan kegiatan bagi anggotanya setelah pensiun seperti :
1. Melakukan pelatihan kewirausahaan
2. Seminar-seminar berbasis usaha
3. Pelatihan prakaya dan lainnya
Selain itu ada beberapa aktivitas yang dapat dilaksanakan setelah purnatugas atau pensiun antara lain :
1. Usaha Rumah Sewaan.
Usaha rumah sewaan dapat direncanakan baik untuk kontrakan atau rumah kost. Rumah sewaan biasanya diperuntukan bagi orang yang telah berkeluarga. Sedangkan usaha kos-kosan diperuntukan bagi pegawai, karyawan yang single atau belum berkeluarga, maupun mahasiswa. Lokasi yang paling baik tentu saja di sekitar perkantoran, sekitar kampus atau pusat bisnis.
2. Usaha Laundry
Salah satu usaha yang tidak mengenal pasang surut adalah usaha laundry, karena semua orang membutuhkan pakaian yang bersih. Laundry sangat dibutuhkan oleh mahasiswa, pegawai, dan pekerja yang tidak memiliki waktu cukup untuk mencuci pakaian serta menyetrika, karena mereka memiliki mobilitas yang tinggi dan sibuk setiap hari.
3. Usaha Pertanian dan Peternakan
Pertanian dan peternakan adalah bidang yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan pokok manusia sebagai makhluk hidup. Di samping itu setiap diri kita tidak terlepas dari kegiatan pertanian dan peternakan ini, baik sebagai makhluk hidup yang membutuhkan pemenuhan kebutuhan maupun sebagai hobi. Tidak jarang kita lihat pegawai yang meluangkan waktunya untuk menyalurkan hobi di bidang pertanian dan peternakan.
Masing-masing kita sejak jauh hari umumnya sudah memiliki konsep atau rencana yang akan dijalani pada masa pensiun atau purnatugas ini. Pensiun bukan berarti berhenti berkarya. Karya dapat kita implementasikan dalam bidang lain sesuai hobi masing-masing, untuk menikmati masa setelah pensiun dengan produktif, sehat, dan bahagia. (Yanto)