Ribuan Buruh Bekasi Hadiri Konsolidasi Akbar FSPMI 

Ribuan Buruh Bekasi Hadiri Konsolidasi Akbar FSPMI 

Bekasi, KPonline – Konsulat Cabang (KC) FSPMI Kab/Kota Bekasi mengadakan konsolidasi akbar di Omah Buruh, Cikarang, Bekasi pada Jumat (30/11/2018).

Konsolidasi ini dihadiri Presiden FSPMI Said Iqbal, Sekjend FSPMI Riden Hatam Aziz, Presiden Aspek Indonesia Mirah Sumirat, Ketua KC dan Sekretaris KC FSPMI Bekasi Supriyatno dan Amir Mahfouzh, perangkat PP, perangkat PC, Calon Legislatif rekomendasi FSPMI, dan Garda Metal serta ribuan buruh Bekasi.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya Ketua KC FSPMI Kab/Kota Bekasi Supriyatno mengajak kepada seluruh buruh yang hadir untuk memenangkan para Calon Legislatif yang telah direkomendasikan organisasi untuk maju menjadi anggota DPR, baik kabupaten maupun tingkat nasional.

Pria yang juga menjadi Panglima Koordinator Daerah (Pangkorda) Garda Metal Bekasi ini juga mengintruksikan agar semua anggota FSPMI turut mensosialisasikan kepada saudara, tetangga dan masyarakat terkait majunya calon-calon legislatif dari buruh.

Supriyatno secara khusus juga akan mengagendakan konsolidasi serupa di setiap forum kawasan-kawasan industri yang ada di Kab/Kota Bekasi.

Sementara itu Sukamto mewakili PC SPA FSPMI Bekasi mengaku miris tentang pengupahan terutama UMSK yang hingga kini belum jelas.

Meskipun FSPMI Bekasi sudah melakukan survei pasar, tetap saja UMK ditetapkan hanya sesuai PP 78 tahun 2015.

Pak de Kamto (sapaan akrab Sukamto) juga menyoroti terbitnya Permenaker no 15 tahun 2018. Menurut Sukamto, berdasarkan isi Permenaker tersebut ada pasal yang sangat merugikan buruh.

“UMSK kalau tidak ada perundingan antara Asosiasi Pengusaha dengan Serikat Pekerja maka UMSK tidak akan ada. Tanggal 6 besok akan ada rapat dewan pengupahan, saya minta kawan-kawan untuk hadir di Pemda Bekasi. Ini kita sedang gawat, 99 % UMSK akan hilang,” tegas pria yang juga menjadi Ketua PC SPEE FSPMI Bekasi ini.

Sebelum mengakhiri sambutan, Sukamto mengajak kepada buruh untuk siap kembali turun ke jalan jika di dalam rapat Dewan Pengupahan Bekasi tidak ada kesepakatan. Upah dan buruh go politik adalah agenda besar FSPMI saat ini. Tujuan kedua hal tersebut tidak lain tidak bukan adalah demi kesejahteraan buruh. (Ed)

Pos terkait