Relawan Jamkeswatch Bogor Dampingi Kakek Korban Tabrak Lari

Bogor, KPonline, – Malang benar nasib seorang kakek yang bernama Kasim, salah seorang warga Kampung Cipicung Desa Kuta Mekar Kecamatan Cariu, Bogor. Pasalnya, laki-laki yang berusia 67 tahun dan sudah mulai memasuki usia senja tersebut, mengalami kecelakaan. Kasim merupakan korban tabrak lari dari sebuah mobil mini bus, yang terjadi pada 25 Juli 2019, sekitar pukul 19:00 WIB, di Jalan Raya Narogong, Cileungsi, Bogor.

Menurut kesaksian warga sekitar yang menyaksikan kejadian tabrak lari tersebut, Kasim terpental beberapa meter. Fajar dan beberapa orang warga sekitar lalu membawa Kasim menuju Rumah Sakit Thamrin Cileungsi. Dengan bermodalkan Kartu BPJS Kesehatan yang ada didalam dompet Kasim, Fajar dan warga yang membawa Kasim berharap segera mendapatkan tindakan medis.

Bacaan Lainnya

Kondisi pasien cukup parah, Kasim mengalami sobek di bagian kepala sebelah kiri. Bahkan lebih lanjut, Fajar menuturkan, korban lakalantas ini mengalami muntah-muntah setelah kejadian. Pihak Rumah Sakit Thamrin Cileungsi, menanyakan surat keterangam lakalantas dari pihak kepolisian. “Saya tidak tahu penggunaan layanan BPJS Kesehatan jika mengalami lakalantas. Sementara jaminan lakalantas harus ada surat dari kepolisian. Dan saya tidak tahu prosedur agar mendapatkan surat keterangan dari pihak kepolisian” ungkap Erick Diantoro, anak dari Kasim.

Kokom Komariah dan Trihadi, yang merupakan Relawan Jamkeswatch Bogor berupaya membantu kesulitan pihak keluarga Kasim. Hingga akhirnya, surat keterangan lakalantas dan surat jaminan dari Jasa Raharja dikeluarkan oleh pihak terkait

Hingga saat ini, Minggu, 28 Juli 2019, Kasim masih harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Thamrin Cileungsi. Hal ini dikarenakan masih adanya keluhan dari pasien sakit di bagian kepala, karena berdasarkan hasil CT Scan, ada keretakan di bagian kepala sebelah kiri.

Pihak keluarga Kasim mengucapkan banyak terima kasih kepada Relawan Jamkeswatch Bogor yang telah membantu mengurus jaminan korban. Menanggapi kejadian tersebut, Aden Artajaya Ketua DPD Jamkeswatch Bogor mengatakan, “Masih banyak ketidaktahuan masyarakat saat kejadian lakalantas seperti ini. Kebanyakan dari mereka kebingungan karena tidak tahu prosedurnya. Harapan kedepan agar sosialisasi kasus lakalantas harus terus dilakukan agar masyarakat memahami prosedur yang benar jika terjadi lakalantas” jelas Aden kepada Media Perdjoeangan. (Arief/Trihadi/RDW)

Pos terkait