Puluhan Ribu Buruh Bekasi Turun ke Jalan, Presiden KSPI: Momentun Kembangkitan Buruh Indonesia

Jakarta, KPonline – Puluhan ribu buruh Bekasi, yang dimotori oleh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (FSPMI – KSPI) hari ini turun ke jalan. Para buruh menuntut agar UMSK 2018 segera ditetapkan.

Demikian disampaikan oleh Presiden KSPI yang juga Presiden FSPMI, Said Iqbal, pada hari Selasa (27/2/2018).

Menurut Said Iqbal, UMSK seharusnya berlaku per 1 Januari dan ditetapkan berasamaan dengan penetapan UMK. Akan tetapi, hingga menjelang berakhirnya bulan Februari 2018, UMSK belum juga ditetapkan.

“Ini adalah bukti ketidakseriusan Pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan pekerja,” ujar Iqbal.

Oleh karena itu, FSPMI – KSPI mengingatkan Pemerintah untuk seger menetapkan UMSK.

“Jangan sampai kejadian tahun 2012 terulang kembali. Dimana pada saat itu buruh melumpuhkan industri di Bekasi dan melakukan aksi tutup jalan tol,” lanjutnya. Baginya, ini adalah momentum awal kebangkitan buruh Indonesia.

Saat berita ini dibuat, puluhan ribu buruh masih berputar-putar di dalam kawasan industri. Rencananya, siang nanti akan melanjutkan aksinya di Pemkab Bekasi.

Aksi hari ini adalah aksi lanjutan dari aksi Tritura yang dilakukan pada 6 Februari 2018 yang mengusung tuntutan: (1) Turunkan harga beras dan listrik – tolak impor beras – wujudkan kedaulatan pangan, (2) Tolak upah murah – cabut PP 78/2015 tentang Pengupahan, (3) Pilkada dan Pilpres : Pilih calon pimpinan saat pilkada dan pilpres yang pro buruh dan anti PP 78/2015

“Puncaknya dalam peringatan hari buruh tanggal 1 Mei 2018 nanti, ratusan ribu buruh akan masuk ke Jakarta untuk menyuarakan aspirasinya. Ratusan ribu buruh tersebut gabungan dari kaum buruh se-Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, NTB, Maluku, danSumatera, dan berbagai daerah lain, yang akan memperingati aksi May Day di Istana Negara sebagai pusat pemerintahan,” pungkas Said Iqbal.