Puisi : Menunggumu Pulang

Aku menunggumu pulang Cinta
Di ujung hari bersama buah hati kita
Sejak pagi ia merengek minta uang jajan
Tangisannya menusuk jiwa, merobek dada

Aku sedang memintal air matamu
yang berlayar menyusuri nadi tanpa kemudi
dimana nanti kau akan mendapatiku
bersama gelombang-gelombang yang ragu dan bimbang
sedang menjahit luka dan kesedihan
dalam kesendirian.

Dapatkah kau rasakan itu?
Perasaan yang sedang mencumbuiku sepanjang musim.
Kau yang tengah pergi ke selatan
Entah kapan kamu akan pulang

Pulanglah, meski hanya dengan baju di badan
Nasi dari hutang beras tetangga sudah ku nanak
Ada sambal terasi dan ikan asin kesukaanmu
Aku tahu kamu lelah dengan keadaan

Pulanglah cinta,
Embun sudah pergi dari dedaunan
Fajar naik menyingsing mega membuka cakrawala
Anakmu rindu pelukan hangatmu

(Batam, Kemarau 2022)